Salam.......
Postingan kali ini kami akan membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Faktor-faktor tersebut adalah : temperature atau suhu, pH, Inhibitor and Aktivator, serta cofactor
Postingan kali ini kami akan membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Faktor-faktor tersebut adalah : temperature atau suhu, pH, Inhibitor and Aktivator, serta cofactor
1. Temperature atau suhu
Laju suatu reaksi kimia akan
meningkat jika suhu dinaikkan karena kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan
acak dari molekul-molekul substrat namun kenaikan laju reaksi tersebut hanya
sampai pada titik tertentu yang disebut dengan titik optimum. Pada reaksi
enzimatis, suhu dibawah titip optimum menyebabkan ikatan hydrogen dan interaksi
hidrofobik yang menentukan struktur enzim tidak cukup fleksibel untuk melakukan
induced fit pada substrat. Jika suhu diatas titik optimum ikatan
hydrogen dan interaksi hidrofobik pada enzim tidak cukup kuat menahan
pergerakan acak dari molekul sehingga enzim akan terdenaturasi.
![]() |
pengaruh temperatur pada reaksi enzimatis |
2. pH
PH atau keasaman suatu larutan
ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogen (H+) yang ada di dalamnya.
Enzim merupakan protein yang tersusun dari beberapa asam amino. Asam amino-asam
amino yang bermuatan, seperti asam glutamat yang bermuatan negatif dan lysine yang bermuatan positif sangat sensitif
terhadap perubahan konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam suatu
larutan. pH optimal pada suatu reaksi enzimatis berkisar antara pH 6 sampai
dengan 8. Diatas atau dibawah pH tersebut, struktur 3 dimensi dari enzim akan
berubah dan tidak dapat mengkatalisis reaksi lagi. Namun ada beberapa enzim
yang optimal di pH ekstrim seperti enzim pepsin yang ada dalam lambung. Enzim
tersebut optimal pada pH 2.
![]() |
Pengaruh pH pada reaksi enzimatis |
3. Inhibitor and Aktivator
Inhibitor adalah senyawa atau
molekul tertentu yang dapat berikatan spesifik dengan enzim dan ikatan antara
keduanya menyebabkan reaksi enzimatis tidak dapat berlangsung. Sedangkan
aktivator adalah senyawa atau molekul tertentu yang dapat berikatan spesifik
dengan enzim dan ikatan antara keduanya menyebabkan reaksi enzimatis dapat
berlangsung atau laju reaksi enzimatis bertambah.
Inhibitor dimanfaatkan oleh sel
sel tubuh untuk melakukan regulasi proses enzimatis, jika suatu produk dari
reaksi enzimatis diperlukan oleh sel, enzim akan diaktifkan dengan
menghilangkan inhibitor. Namun jika sel sel tubuh tidak memerlukan suatu produk
dari reaksi enzimatis, maka enzim akan di non-aktifkan dengan cara memberikan
inhibitor dari enzim tersebut.
Inhibitor enzim ada 2 macam yaitu
inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif. Inhibitor
kompetitif adalah inhibitor yang berikatan dengan sisi aktif dari enzim
sehingga menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat sedangkan inhibitor
non-kompetitif adalah inhibitor yang mengikat bagian lain dari enzim selain di
sisi aktif namun ikatan tersebut menyebabkan struktur dari sisi aktif berubah
dan menyebabkan enzim tidak bisa berikatan dengan substrat.
![]() |
Inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif dalam reaksi enzimatis |
4. Cofactor
Reaksi enzimatis seringkali
membutuhkan suatu senyawa atau melekul kimia tertentu agar dapat berlangsung.
Senyawa atau molekul itu disebut dengan cofactor. Sisi aktif dari
beberapa enzim memiliki ion logam yang peran untuk menarik elektron menjauh
dari molekul substrat. Sebagai contoh enzim carboxypeptidase mencerna
protein dengan memanfaatkan ion seng (Zn++) untuk menjauhkan
elektron dari substrat.
Cofactor dari suatu reaksi
enzimatis yang bukan merupakan protein disebut dengan coenzim. Dalam
kebanyakan reaksi reduksi-oksidasi (reaksi redoks), coenzim bertidak
sebagai akseptor atau penerima elektron. Elektron dari sisi aktif enzim ke
koenzim berpindah ke coenzim kemudian coenzim memindahkan
elektron ke enzim yang berbeda. Sering kali elektron tersebut berpasangan
dengan proton sebagai atom hidrogen (H+) Salah satu coenzim
penting yang sebagai akseptor atau penerima elektron adalah nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD+). Ketika reaksi enzimatis terjadi, nicotinamide
adenine dinucleotide (NAD+) menerima ion hidrogen (H+)
membentuk NADH. NADH ini kemudian digunakan untuk reaksi lain di dalam tubuh.
![]() |
nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) yang merupakan salah satu contoh coenzim |
0 komentar