Proses replikasi pada DNA double helix merupakan suatu proses
yang kompleks dan melibatkan banyak enzim bahkan para peneliti memerlukan 1
dekade untuk mempelajarinya. Secara ringkas terdapat 5 tahapan dalam Proses
replikasi pada DNA double helix,
yaitu :
1. Membuka double stranded DNA
Untuk mengawali
proses replikasi, double stranded DNA harus dibuka agar terbentuk single
stranded DNA sehingga proses replikasi bisa berjalan. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya bahwa DNA direplikasi secara semi konservatif (Postingan tentang Replikasi DNA secara semi konservatif).
Artinya setiap double stranded DNA yang dihasilkan dari proses replikasi
memiliki 1 strand DNA dari DNA induk dan 1 strand DNA merupakan strand
baru hasil replikasi.
Pembukaan double
stranded DNA dimulai dengan menempelnya initiator protein pada replication
origin. Replication origin adalah titik dimulainya proses replikasi. Enzim helicase
membuka ikatan nitrogen dari double stranded DNA sehingga membentuk
garpu replikasi. Agar kedua single stranded DNA tidak berikatan lagi
membentuk double stranded DNA, maka single-strand binding protein
menempel pada masing-masing strand DNA. Putaran helix DNA akan
diluruskan oleh enzim topoisomerase.
![]() |
Origin Replication merupakan titik dimulainya pembelahan DNA; Eukariotik mempunyai banyak origin replication |
2. Penempelan
Primer pada DNA Template
Strand DNA baru tidak dapat disintesis
hingga sebuah primer menempel pada DNA template karena DNA polymerase
memerlukan ujung 3’ primer untuk memulai proses replikasi. Primer tersebut
berupa RNA yang tersusun dari rangkain nukleotida pendek yaitu terdiri dari
sekitar 10 nukelotida. Penempelan primer dikatalisis oleh RNA polimerase
yang sering disebut dengan primase.
3. Perakitan DNA Baru
DNA polymerase III kemudian akan memulai proses perakitan DNA
baru dengan menambahkan nukleotida pada ujung 3’ dari primer. selanjutnya DNA polymerase III terus memperpanjang DNA dengan menambahkan
nukleotida pada ujung 3’ dari nukleotida yang baru ditambahkan.
![]() |
DNA Polymerase III mengkatalisis pemanjangan DNA dengan merangkai nukleotida; Ketika 2 nukleotida saling berikatan, 2 atom fosfat dilepaskan ( Pyrophosphate) |
DNA polymerase III hanya dapat melakukan replikasi DNA dengan
menambahkan nukleotida pada ujung 3’ dari nukleotida sebelumnya sehingga
perpanjangan DNA hanya dari arah ujung 5’ ke ujung 3’. Sedangkan kedua strand
dari DNA double helix tersusun secara antiparallel, yaitu
1 strand DNA berorientasi / terbentang dari arah ujung
3’ ke ujung 5’ dan 1 strand DNA satunya berorientasi / terbentang dari
arah ujung 5’ ke ujung 3’. Kedua hal tersebut menyebabkan replikasi DNA dari
kedua strand DNA berjalan dengan mekanisme berbeda. Ada 2 istilah yang
dikenal yaitu leading strand dan lagging strand.
Leading
strand adalah replikasi DNA
pada strand DNA yang berorientasi / terbentang dari arah ujung 5’ ke
ujung 3’. Karena orientasi strand DNA
sama dengan arah replikasi DNA, proses replikasi / penambahan nukleotida
berjalan terus menerus hingga proses replikasi selesai.
Lagging
strand adalah replikasi DNA
pada strand DNA yang berorientasi / terbentang dari arah ujung 3’ ke
ujung 5’. Karena orientasi strand DNA berbeda dengan arah replikasi DNA,
proses replikasi / penambahan nukleotida menghasilkan potongan-potongan DNA
yang disebut dengan fragmen
okizaki. Fragmen okizaki terdiri
dari sekitar 200 nukleotida.
3.
Pelepasan primer dari DNA Template
Primer
(RNA) yang sebelumnya mengawali terjadinya replikasi kemudian dilepas
/
dipindahkan dari DNA template dan diganti dengan nukleotida (DNA) oleh
enzim DNA polymerase I. DNA polymerase I mengkatalisis pengisian
celah-celah (gap) antar fragmen
okizaki.
5.
Penyambungan fragmen-framen Okizaki
Setelah
celah-celah (gap) antar fragmen
okizaki terisi nukleotida, enzim DNA
ligase kemudian menyambung fragmen-fragmen okizaki pada keseluruhan lagging
strand DNA.
![]() |
Gambar diagram proses replikasi DNA yang lengkap |
Kata Kunci :
enzim DNA ligase, DNA polymerase, fragmen okizaki, leading strand dan lagging strand, replikasi DNA, semi konservatif, Enzim helicase, enzim topoisomerase, DNA polymerase, RNA polimerase, primase, replikasi dna, mekanisme replikasi dna, tahapan replikasi dna, replikasi dna terjadi pada tahap hipotesis replikasi dna, tahap tahap replikasi dna, replikasi dna konservatif, dna replikasi, teori replikasi dna, teori replikasi dna, replikasi dna semikonservatif, enzim yang berperan dalam replikasi, dna, tujuan replikasi dna, cara replikasi dna, replikasi dna konservatif semikonservatif
enzim DNA ligase, DNA polymerase, fragmen okizaki, leading strand dan lagging strand, replikasi DNA, semi konservatif, Enzim helicase, enzim topoisomerase, DNA polymerase, RNA polimerase, primase, replikasi dna, mekanisme replikasi dna, tahapan replikasi dna, replikasi dna terjadi pada tahap hipotesis replikasi dna, tahap tahap replikasi dna, replikasi dna konservatif, dna replikasi, teori replikasi dna, teori replikasi dna, replikasi dna semikonservatif, enzim yang berperan dalam replikasi, dna, tujuan replikasi dna, cara replikasi dna, replikasi dna konservatif semikonservatif
0 komentar