Gen adalah urutan nukleotida yang
menyandikan suatu protein / polipeptida. Dalam suatu genom terdapat banyak
sekali gen. Namun gen-gen tersebut tidak diekspresikan secara bersamaan. Gen
hanya diekspresikan ketika protein yang dikodekan dibutuhkan oleh spesies
tersebut. Ada gen yang hanya sekali diekspresikan, bahkan juga ada gen yang
sama sekali tidak diekspresikan. Oleh karena itu, sel memerlukan suatu kontrol
atau regulasi untuk mengatur kapan suatu gen akan diekspresikan dan kapan harus
berhenti diekspresikan. Ada beberapa kontrol ekspresi gen pada Bakteri, yaitu :
a. Repressor
Repressor adalah protein
regulator ekspresi gen yang dapat menghambat proses transkripsi karena
menghalangi RNA polimerase berikatan dengan DNA. Contoh repressor dapat dilihat
dari regulasi gen penyandi asam amino triptofan (trp gene) pada
bakteri . Triptopan disandikan oleh oleh 5 unit gen yang disebut dengan operon
menghasilkan serangkaian mRNA panjang. Ketika akan ditranskripsi, RNA
polimerase berikatan dengan promotor yang letaknya di sebelum gen pertama.
Setelah RNA polimerase berikatan dengan promotor, proses transkripsi mulai
berlangsung.
Proses transkripsi pada operon di
regulasi oleh suatu repressor yang dapat berikatan dengan bagian
operator dari mRNA. Repressor baru bisa aktif berikatan dengan bagian
operator dari mRNA jika repressor telah mengikat asam amino triptofan
yang ada di media. Ketika repressor aktif berikatan dengan bagian
operator, repressor aktif juga menutupi bagian promotor karena letak bagian
operator dan promotor berdekatan bahkan kadang saling overlapping. Hal tersebut
menyebabkan proses transkripsi tidak dapat berlangsung dan tidak akan terbentuk
asam amino triptofan.
Namun ketika asam amino triptofan
tidak tersedia, tidak ada ikatan antara repressor dan asam amino
triptofan, sehingga repressor tidak aktif dan tidak bisa mengikat DNA.
Akibatnya RNA polimerase dapat berikatan dengan promotor, proses transkripsi
bisa berlangsung dan disintesis asam amino triptofan.
b. Aktivator
Ada beberapa promoter pada gen
bakteri yang sulit mengikat RNA polimerase sehingga gen jarang terekspresi. Gen
tersebut hanya dapat terekspresi jika suatu protein regulator yang disebut
dengan transcriptional activator membantu memperkuat ikatan
antara promoter dan RNA polimerase. Contoh transcriptional activator
adalah catabolite activator protein (CAP) yang menginisiasi
transkripsi gen pada E. coli untuk memanfaatkan sumber makanan lain jika
tidak tersedia glukosa. Ketika konsentrasi glukosa rendah, konsentrasi cyclic
AMP (cAMP) dalam sel akan naik. cAMP kemudian akan berikatan dengan protein
CAP, menyebabkan protein CAP dapat mengikat kuat promotor sehingga promotor
diaktifkan dan proses transkripsi dapat berlangsung.
c. Kombinasi antara repressor dan
aktivator.
Regulasi ekspresi gen yang
merupakan kombinasi antara repressor dan aktivator dapat dengan mudah dilihat
pada lac operon dari E. coli. lac operon tersebut
bertanggung jawab dalam menghasilkan enzim laktosa.
Gambar 3. lac operon pada E. Coli; terdiri dari CAP binding site, promotor, operator, dan tiga gen yang diperlukan untuk merombak laktosa. Sumber : Biology: Peter H. Raven et al |
lac operon mempunyai 2 protein regulator, yaitu aktivator dan repressor. Aktivator pada lac operon adalah catabolite activator protein (CAP). Ketika tidak ada sukrosa dalam sel, memicu terbentuknya cAMP yang kemudian berikatan dengan CAP menyebabkan CAP dapat berikatan dengan DNA sehingga promotor menjadi aktif. Sebaliknya, ketika sukrosa ada dalam sel, konsentrasi cAMP dalam sel rendah, CAP tidak dapat berikatan dengan DNA sehingga promotor tetap menjadi aktif.
Protein regulator yang kedua
adalah repressor. Repressor akan mengikat bagian operator jika dalam sel
tidak ada laktosa. Selain berikatan dengan bagian operator, repressor juga
menutupi bagian promotor karena letak bagian operator dan promotor berdekatan
bahkan kadang saling overlapping. Hal tersebut menyebabkan RNA polimerase tidak
bisa mengikat promotor sehingga menyebabkan gen tidak bisa ditranskripsi. Namun
jika dalam sel terdapat laktosa, laktosa akan berikatan dengan repressor,
menyebabkan struktur sisi aktif repressor berubah sehingga repressor tidak bisa
berikatan dengan promotor. Hal tersebut menyebabkan RNA polimerase bisa
mengikat promotor dan proses transkripsi DNA berlangsung serta disintesis enzim
untuk memanfaatkan laktosa sebagai sumber energi.
Adanya 2 protein regulator
tersebut penyebabkan lac operon mempunyai regulasi ekspresi gen yang
sangat menarik yaitu :
1. ketika dalam media bakteri
terdapat glukosa dan laktosa, gen tidak terekspresi karena CAP tidak
bisa mengikat promotor menyebabkan proses transkripsi tidak bisa berlangsung.
2. ketika dalam media bakteri
terdapat glukosa namun tidak terdapat laktosa, gen tidak terekspresi karena
CAP tidak bisa mengikat promotor menyebabkan proses transkripsi tidak bisa
berlangsung.
3. ketika dalam media bakteri
tidak terdapat glukosa dan laktosa, gen tidak terekspresi karena
repressor akan mengikat daerah operator yang juga menutupi daerah promotor
menyebabkan proses transkripsi tidak bisa berlangsung.
4. ketika dalam media bakteri
tidak terdapat glukosa namun terdapat laktosa, gen akan terekspresi karena
CAP bisa berikatan dengan promotor dan repressor tidak mengikat daerah
operator.
Mengapa Ukuran Sel Makhluk Hidup itu Kecil?
Endosimbiosis Merupakan Permulaan Sel Eukariotik
Pola Penalaran Deduktif dan Induktif
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
0 komentar