Setelah pada postingan sebelumnya membahas tentang Biokimia Monomer, Polimer dan Karbohidrat kali ini kami mencoba untuk memposting tentang Struktur glukosa, Selulosa dan Kitin. Berikut pembahasanya :
Selulosa dan Monomer Glukosa
Organisme dapat membentuk struktur yang kuat
dari polisakarida, contohnya adalah selulosa. Selulosa merupakan penyusun utama
dari dinding sel, bagian sel tanaman yang menyebabkan sel tanaman bersifat
keras dan kaku. Secara global, seluruh tanaman memproduksi sekitar 1014
kg selulosa per tahun. Sama seperti tepung (starch), selulosa adalah
polimer dari glukosa namun memiliki perbedaan pada ikatan glikosidik yang
menghubungkan antar polimer dan jenis monomer glukosa penyusunnya. Ada dua
jenis momomer glukosa, yaitu alpha (α)
glukosa dan beta (β) glukosa. Perbedaan antara α glukosa dan β glukosa terletak
pada gugus hidroksil yang berikatan dengan atom karbon nomer 1. Gugus hidroksil
yang berikatan dengan atom karbon nomer 1 pada α glukosa berada di atas
struktur cincin glukosa sedangkan gugus hidroksil yang berikatan dengan atom
karbon nomer 1 pada β glukosa berada di bawah struktur cincin glukosa (gambar
1).
Gambar 1.Perbedaan α glukosa dan β glukosa |
Tepung (starch) tersusun
hanya dari monomer α glukosa (gambar 2) sedangkan selulosa tersusun hanya dari monomer β glukosa yang tersusun secara bolak balik (upside
down). Perbedaan tersebut menyebabkan tepung dan selulosa memiliki struktur
tiga dimensi yang berbeda. tepung (starch) tertentu membentuk struktur
heliks, bercabang dan antara monomer yang sejajar tidak saling berikatan. Sedangkan
selulosa mempunyai bentuk yang lurus, tidak pernah bercabang, Pada dinding sel
tanaman, antar untaian selulosa yang sejajar (paralel) saling berikatan dengan
ikatan hidrogen membentuk suatu unit yang disebut dengan mikrofibril.
Gambar 2. Tepung tersusun dari α glukosa (kiri), selulosa tersusun dari β glukosa yang tersusun bolak balik |
Enzim yang mencerna tepung (starch)
dengan menghidrolisis ikatan α (α linkage) tidak dapat mencerna selulosa
yang mempunyai ikatan β (β linkage) akibat dari perbedaan struktur dari
keduanya. Beberapa organisme memiliki enzim yang dapat mencerna selulosa, namun
hampir semua hewan, termasuk manusia tidak memiliki enzim tersebut. Selulosa
ada dalam makanan manusia akan dibuang bersama kotoran (feses) karena tidak
dapat dicerna. Namun ketika melewati saluran pencernaan, selulosa akan
menstimulasi sekresi mukosa usus sehinggga mempermudah makanan melewati saluran pencernaan sehingga
walaupun tidak bisa dicerna oleh manusia, selulosa merupakan sesuatu yang
penting untuk sistem pencernaan. Contoh makanan yang banyak mengandung selulosa
adalah buah – buahan dan sayuran.
Beberapa mikroorganisne tertentu
dapat mencerna selulosa menjadi monomer – monomer glukosa. Di dalam saluran
pencernaan sapi, terdapat prokariotik dan protista yang dapat mencerna selulosa
menjadi monomer - monomer yang dapat dimanfaatkan oleh sapi. Rayap juga tidak
mempunyai enzim pencerna selulosa, namun dalam perut rayap terdapat prokariotik
atau protista pencerna selulosa, sehingga selulosa dalam perut rayap dapat
tercerna dan menjadi nutrisi bagi rayap. Beberapa jamur juga dapat memecah
selulosa yang ada di tanah, sehingga mengembalikan monomer – monomer selulosa
ke alam.
Kitin (chitin)
Struktur polisakarida kuat lain
yang disintesis oleh organisme adalah
kitin (chitin). Kitin (chitin) adalah polisakarida (karbohidrat)
penyusun eksoskeleton arthropoda. Eksoskeleton adalah pelindung kuat dibagian
luar hewan yang melindungi bagian dalam tubuh yang lunak. Eksoskeleton terdiri
dari kitin yang tertanam dalam protein. Di awal terbentuk, eksoskeleton masih
lunak tetapi setelah protein terhubung satu sama lain, eksoskeleton menjadi
keras. Kitin juga dapat ditemukan pada jamur (fungi). Dinding sel pada jamur
tersusun dari kitin, bukan selulosa seperti pada tanaman. Sama seperti
selulosa, ikatan yang menghubungkan antar monomer kitin adalah ikatan β (β linkage),
tetapi pada monomer kitin terdapat nitrogen yang menempel pada struktur cincin (Gambar 3).
Perbedaan α glukosa dan β glukosa, Momoner glukosa, alpha (α) glukosa, beta (β) glukosa, α glukosa adalah, β glukosa adalah, Struktur tepung (starch), Struktur selulosa, perbedaan struktur tepung (starch) dan selulosa, Tepung tersusun dari α glukosa (kiri), selulosa tersusun dari β glukosa yang tersusun bolak balik, Kitin, struktur monomer kitin, gambar monomer kitin
0 komentar