Tahapan Polymerase Chain Reaction (PCR)
Polymerase Chain Reaction (PCR)
adalah suatu teknik perbanyakan DNA secara in
vitro dalam waktu yang relatif singkat. Reaksi PCR dilakukan dalam suatu
mesin pemanas yang diprogram secara otomatis disebut thermocycler. Mesin tersebut menyediakan kondisi termal yang
diperlukan untuk proses amplifikasi. Teknik PCR berjalan secara enzimatik
melalui mekanisme perubahan suhu. Prinsip kerja PCR berdasarkan sifat dari DNA,
yaitu jika DNA dipanaskan maka ikatan hidrogen pada untain ganda DNA akan putus
sehingga DNA membentuk untaian tunggal. Ketika suhu kembali normal, ikatan
hidrogen pada DNA kembali terbentuk. Proses yang terjadi dalam mesin PCR
meliputi tiga tahap yaitu denaturasi, annealing
dan elongasi.:
1.
Denaturasi
Denaturasi merupakan proses
memisahkan untaian ganda DNA menjadi untaian tunggal. Pada tahap ini DNA
dipanaskan sampai mendekati titik didih air (± 950C) untuk memutuskan ikatan hidrogen
pada DNA. Untaian tunggal DNA yang terbentuk akan menjadi cetakan bagi untai
DNA baru.
2.
Annealing
Annealing adalah proses
penempelan primer yang merupakan urutan basa nukleotida pendek. Penempelan
primer pada DNA template berfungsi
untuk memulai replikasi DNA. Enzim Taq polimerase
dapat memulai replikasi DNA baru jika primer telah menempel pada DNA template. Agar suatu primer dapat
menempel dengan tepat pada DNA template,
diperlukan suhu yang rendah sekitar 400C-60 0C selama
30-60 detik.
3.
Elongasi
Elongasi adalah proses penambahan
dNTP yang komplemen dengan DNA template
oleh DNA polimerase. Proses tersebut akan memperpanjang primer telah menempel
sebelumnya sehingga akan terbentuk untaian DNA baru. Tahap elongasi dilakukan
pada suhu 72oC.
Gambar 1. Ilustrasi Tahapan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang terdiri dari 3 tahapan yaitu denaturasi, anealing san elongasi (extension) |
Ketiga tahapan PCR tersebut diulang terus menerus hingga mendapatkan
jumlah copy yang cukup untuk dideteksi, biasanya dilakukan hingga 30-40 siklus.
Deoxyribonucleic acid
(DNA) baru yang terbentuk akan bertambah secara eksponensial dan menjadi
template pada siklus berikutnya.
Gambar 2. Deoxyribonucleic acid (DNA) baru yang terbentuk akan bertambah secara eksponensial dan menjadi template pada siklus berikutnya |
Komponen dalam Polymerase Chain Reaction (PCR)
Berikut adalah komponen yang diperlukan untuk reaksi PCR, yaitu:
1. DNA template
DNA template adalah cetakan untuk pembentukan molekul DNA baru.
DNA template dapat berupa DNA
inti, DNA kromosom, DNA plasmid, DNA mitokondria ataupun fragmen DNA.
2. Primer
Primer adalah suatu oligonukleotida yang
memiliki memiliki ukuran 10 sampai 40 bp dan merupakan komplementer dari DNA
target. Keberhasilan suatu proses PCR sangat tergantung dari primer yang
digunakan. Primer berfungsi untuk mengawali proses perbanyakan DNA target dan
menyediakan gugus hidroksi (-OH) pada ujung 3’ yang diperlukan untuk proses
elongasi DNA.
3. DNA polimerase
DNA polimerase merupakan enzim yang stabil bekerja pada suhu tinggi. DNA
polimerase berfungsi sebagai katalisis untuk reaksi polimerisasi DNA. Pada
proses PCR enzim ini diperlukan untuk tahap elongasi DNA. Enzim polimerase DNA
yang digunakan untuk proses PCR diisolasi dari bakteri termofilik atau
hipertermofilik oleh karena itu enzim tersebut bersifat termostabil. Enzim
tersebut stabil mengamplifikasi DNA walaupun amplifikasi berjalan pada suhu
yang tinggi.
4. Bufer PCR dan MgCl2
Reaksi PCR hanya akan berlangsung pada kondisi pH tertentu sehingga
diperlukan buffer agar pH tetap stabil. Selain buffer, reaksi PCR juga
memerlukan adanya ion Mg2+, ion tersebut berasal dari berasal MgCl2.
MgCl2 bertindak sebagai kofaktor yang berfungsi menstimulasi
aktivitas DNA polimerase dan meningkatkan interaksi primer dengan DNA template.
5. Deoxynucleotide Triphosphates
(dNTPs)
Deoxynucleotide Triphosphates (dNTPs)
adalah suatu campuran yang terdiri atas Deoksiadenosin
Triphosphate (dATP), Deoksitimidin Triphosphate
(dTTP), Deoksisitidin Triphosphate (dCTP)
dan Deoksiguanosin Triphosphate (dGTP).
Dalam proses PCR, dNTPs bertindak sebagai building
block DNA yang diperlukan dalam proses elongasi DNA. Deoxynucleotide Triphosphates (dNTPs) akan menempel pada gugus –OH
pada ujung 3’ dari primer membentuk untai baru yang komplementer dengan untai
DNA template.
Demikian penjelasan tentang Tahapan dan prinsip PCR (Polymerase Chain Reaction), semoga bermanfaat
Baca Juga :
Kata kunci :
Polymerase Chain Reaction, PCR ( Polymerase Chain Reaction), tahapan PCR (Polymerase Chain Reaction), proses PCR (Polymerase Chain Reaction), Denaturasi , Annealing, Elongasi, siklus PCR (Polymerase Chain Reaction, komponen dalam Polymerase Chain Reaction (PCR)
0 komentar