Tanaman Sirsak (Annona
muricata Linn)
Sirsak atau durian belanda (Annona
muricata L.)
adalah
tanaman yang berasal dari Karibia,
Amerika
Tengah dan Amerika Selatan.Menurut
bahasa Belanda tanaman
inimemiliki nama Zuurzak (kantung yang asam). Buah sirsak ukurannya cukup besar antara 20–30 cm dengan
berat mencapai 2,5 Kg. Biji Sirsak berwarna coklat kehitaman dan
keras, berujung tumpul, permukaan halus mengkilat dengan ukuran panjang
kira-kira 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. Jumlah biji dalam satu buah bervariasi,
berkisar antara 20–70 butir biji normal,
sedangkan biji yang tidak normal berwarna putih kecoklatan dan tidak berisi. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dengan bagian
permukaan atas halus berwarna hijau tua sedangkan bagian bawahnya mempunyai
warna yang lebih mud. .Sirsak merupakan tumbuhan yang berbatang utama kecil dan
rendah, dapat tumbuh di sembarang tempat dan tidak mengenal musim. Buah
yang besar dapat diperoleh dengan cara ditanam di daerah yang tanahnya cukup
mengandung air, melalui okulasi yang akan menghasilkan buah pada usia 4 tahun
setelah ditanam.
Tanaman Sirsak mempunyai taksonomi sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Ordo :
Polycarpiceae
Famili :
Annonaceae
Genus :
Annona
Spesies : Annona muricata Linn.
B. Maserasi (Ekstraksi Padat-Cair) senyawa kandungan
Buah sirsak |
Manfaat
Biji Sirsak
Biji
Sirsak
merupakan limbah yang banyak dibuang setelah diambil buahnya (seperti pada
industri jus buah). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa biji Sirsak lebih banyak dimanfaatkan sebagai
pestisida/insektisida nabati. Ekstrak biji Sirsak memiliki aktivitas terhadap hama Epilachna
sparsa (E. sparsa), rayap Coptotermes sp, dan hama thrips (H.
haemorhoidalis). Sifat pestisida nabati dari biji sirsak ini terjadi karena
biji sirsak mengandung zat ekstraktif yang bertindak sebagai antifeedant (antimakan/menghalangi
makan serangga) dan repellent (penolak serangga)sehingga dapat menyebakan
kematian pada serangga.
Kandungan Senyawa Aktif Biji Sirsak
Pada
umumnya, biji dari tanaman memiliki kandungan karbohidrat berupa pati (80 %),
selulosa (2–5 %) dan hemiselulosa (7–15
%). Sedangkan biji
Sirsak
kaya akan minyak (22,10 %) dan protein (21,43 %). Minyak biji Sirsak terdiri dari 28,07 % asam lemak
jenuh dan 71,93 % asam lemak tak jenuh terdiri dari 41–58 % asam oleat, 12,33 % asam linoleat, 16
% asam palmitat dan 5 % asam stearat). Bila dibandingkan seratnya, biji Sirsak kaya akan magnesium dan zink,
tapi rendah kalium dan kalsium.
Senyawa
aktif dalam tanaman sirsak adalah senyawa annonaceous acetogenin yang
kemungkinan memiliki potensi sitotoksik (senyawa yang dapat bersifat toksik
untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker).
Senyawa annonaceous acetogenin memiliki
kemampuan menghambat pertumbuhan sel, bersifat sitotoksik,antimalaria,
antiparasit, antimikroba, antibakteri, antijamur, menurunkan tekanan darah
tinggi, menormalkan sistem syaraf yang kurang baik dan sebagai pestisida alami.Senyawa
annonaceous acetogenin pada tanaman sirsak kemungkinan tersebar pada
seluruh bagian tanaman (termasuk biji Sirsak), meskipun dengan konsentrasi yang
berbeda-beda.
Teknik Pemisahan Senyawa Aktif Biji Sirsak
A. Ekstraksi senyawa kandungan biji sirsak
Ekstraksi
adalah metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap
dua cairan yang tidak
saling larut. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut
polar & senyawa non polar dalam pelarut non polar (like dissolve like).
Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah persiapan bahan, pemilihan
pelarut, dan metode
ekstraksi (meliputi lama
ekstraksi, suhu, lama pengadukan, proses penyarian dan pemekatan). Hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan jenis pelarut adalah daya melarutkan, titik
didih, sifat toksik, mudah tidaknya terbakar dan sifat korosif terhadap
peralatan ekstraksi.
B. Maserasi (Ekstraksi Padat-Cair) senyawa kandungan biji sirsak
Maserasi merupakan
proses perendaman sampel dalam pelarut organik yang digunakan pada temperatur
ruangan. Penekanan utama dalam maserasi adalah
tersedianya waktu kontak yang cukup antara pelarut dan jaringan yang
diekstraksi. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi bahan alam. Saat perendaman dinding dan membran sel akan pecah akibat perbedaan tekanan antara
di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma
akan terlarut dalam pelarut organik. Larutan yang konsentrasinya tinggi
akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah
(proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel
Kelebihan dari metode maserasi adalah sederhana, relatif
murah, tidak memerlukan peralatan yang rumit, terjadi kontak
antara sampel dan pelarut yang cukup lama dan dapat menghindari kerusakan
komponen senyawa yang tidak tahan panas. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu yang cukup lama dan menggunakan jumlah pelarut yang banyak.
C. Partisi (Ekstraksi Cair-Cair) senyawa kandungan biji sirsak
Ekstraksi cair-cair
merupakan metode ekstraksi yang didasarkan pada sifat kelarutan komponen target
dan distribusinya dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur,yakni sebagian komponen larut pada fase
pertama dan sebagian larut pada fase kedua. Syarat
pelarut untuk ekstraksi cair-cair adalah memiliki kepolaran yang sesuai dengan
bahan yang diekstraksi dan harus terpisah secara pengocokan yang ditandai dengan terbentuknya dua lapisan yang
tidak saling campur. Kelebihan dari metode partisi adalah
dapat memperoleh komponen bioaktif yang lebih spesifik dan waktunya ujinya
cepat (waktu total ekstraksi pendek).
Pelarut-pelarut
golongan alkohol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses
isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat melarutkan senyawa metabolit
sekunder secara maksimal. Salah satu pelarut alkohol yang digunakan untuk
ekstraksi maserasi adalah metanol.Metanol mempunyai beberapa kelebihan sebagai
pelarut ekstraksi karena termasuk pelarut universal, tidak menyebabkan
pembengkakan sel, menghambat kerja enzim, memperbaiki stabilitas bahan obat
terlarut, mengendapkan protein, dan melarutkan hampir semua senyawa organik
(baik polar, semi polar maupun non polar), sehingga
menghasilkan bahan aktif yang optimal.
D. Hidrolisis senyawa kandungan biji sirsak
Hidrolisis adalah reaksi penguraian senyawa dengan air. Reaksi hidrolisis dilakukan untuk
memutus ikatan glikosida
pada senyawa organic. Glikosida merupakansenyawa yang terdiri dari gabungan bagian gula (glikon) yang
bersifat polar dan bagian bukan gula (aglikon) yang dapat bersifat polar,
semipolar maupun non polar
(senyawa metabolit sekunder).
Reaksi hidrolisis
yang menggunakan air berlangsung sangat lambat sehingga memerlukan bantuan
katalisator (seperti asam). Katalisator asam yang sering digunakan dalam
industri adalah asam klorida (HCl) karena garam yang terbentuk tidak berbahaya
(NaCl).
Demikian Postingan tentang Kandungan dan Manfaat Biji Sirsak. Semoga bermanfaat.
Demikian Postingan tentang Kandungan dan Manfaat Biji Sirsak. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :
Kata Kunci :
Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn), Manfaat Biji Sirsak,
Kandungan Senyawa Aktif Biji Sirsak,
Teknik Pemisahan Senyawa Aktif Biji Sirsak, Ekstraksi biji sirsak, Maserasi
(Ekstraksi Padat-Cair) biji sirsak, Partisi (Ekstraksi Cair-Cair) biji sirsak,
0 komentar