Perkembangan
ilmu biologi molekuler saat ini semakin pesat. Ilmu biologi molekuler
mempelajari aspek – aspek biologi pada tingkatan molekul. Seperti mempelajari
tentang DNA, RNA, protein dan suatu gen tertentu. Gen adalah suatu rangkaian
DNA (nukleotida) yang mengkodekan asam amino (protein). Para peneliti kesulitan
ketika akan meneliti suatu gen tertentu karena gen terletak pada rangkaian DNA
(nukleotida) yang sangat panjang. Bahkan dalam satu rangkaian DNA (nukleotida)
dapat memiliki ratusan hingga ribuan gen. Kesulitan tersebut bertambah ketika
yang akan dipelajari adalah gen pada genom eukariotik, contohnya pada manusia
karena gen pada eukariotik hanya 1/100.000 dari seluruh DNA genom sedangkan
sisanya adalah rangkaian DNA (nukleotida) yang tidak menyandikan protein (non-coding
DNA). Antara gen dan non-coding DNA sulit dibedakan karena hanya berbeda
kombinasi urutan basa nitrogennya.
Oleh karena itu,
untuk mempelajari suatu gen tertentu, para peneliti menggunakan metode yang
sering disebut dengan kloning DNA. Kloning DNA adalah metode
untuk memperbanyak fragmen DNA (gen) sehingga mudah diamati dan dipelajari.
Salah satu teknik cloning DNA adalah menggunakan bakteri Escherichia coli.
Baca Juga : Kontrol ekspresi gen pada Bakteri
Baca Juga : Kontrol ekspresi gen pada Bakteri
Bakteri Escherichia coli
mempunyai 2 jenis DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA plasmid. DNA plasmid adalah
DNA pada bakteri yang berbentuk sirkuler dan hanya berukuran kecil. DNA plasmid
terpisah dari DNA kromosom bakteri namun terkadang DNA plasmid dapat menyatu /
terintegrasi dalam DNA kromosom bakteri.
DNA
plasmid tersebut yang dimanfaatkan oleh para peneliti untuk kloning DNA. Dengan
suatu teknik tertentu, DNA plasmid diisolasi dari bakteri kemudian plasmid
tersebut disisipi dengan gen tertentu yang diingikan sehingga terbentuk plasmid
rekombinan. Plasmid rekombinan adalah plasmid bakteri yang telah
disisipi gen tertentu. Plasmid rekombinan yang telah dibuat kemudian dimasukkan
ke dalam bakteri lagi sehingga terbentuk bakteri rekombinan.
Bakteri rekombinan adalah bakteri yang telah memiliki plasmid rekombinan atau
dengan istilah lain bakteri yang memiliki gen asing dalam genom nya.
Suatu
gen dari luar yang dimasukan ke genom bakteri rekombinan akan ikut dikopi ke
bakteri anakan ketika suatu bakteri melakukan pembelahan diri. Selain itu,
protein atau enzim yang dikodekan oleh gen tersebut juga akan diakspresikan
dalam bakteri tersebut. Sebagai contoh jika gen yang dimasukkan (dikloning) ke
dalam genom bakteri rekombinan adalah gen penghasil hormon insulin maka bakteri
tersebut mampu akan mampu memproduksi insulin. Hormon insulin tersebut kemudian
dapat diekstraksi dari bakteri rekombinan dan dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan. Hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri rekombinan mempunyai
kualitas yang sama dengan hormon insulin yang dihasilkan oleh manusia (asal
gen).
Kloning
gen pada bakteri, termasuk kloning gen penghasil insulin dalam genom bakteri Escherichia coli
mempunyai banyak keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah perkembangbiakan
bakteri relatif cepat sehingga gen dengan cepat dapat diperbanyak dan protein
yang diekspresikan dengan cepat dapat dihasilkan.
Kloning
DNA / gen pada bakteri dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan guna
memecahkan permasalahan dalam kehidupan manusia, seperti memproduksi hormon
pertumbuhan dari bakteri Escherichia coli
untuk mentreatmen anak kekurangan gizi (stunting) dan memproduksi hormon
insulin dari bakteri Escherichia coli seperti
yang telah dijelaskan diatas.
Selain
itu Kloning DNA dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan riset dasar, seperti
untuk mengembangkan tanaman tahan herbisida, mengembangkan bakteri rekombinan yang
dapat membersihkan limbah dan lain – lain.
Enzim Restriksi dan DNA Ligase
Kloning
gen dan rekayasa genetika tidak lepas dari suatu enzim yang disebut dengan enzim
restriksi. Enzim restriksi adalah enzim yang dapat memotong DNA
membentuk suatu potongan – potongan DNA. Enzim restriksi tersebut dapat
ditemukan secara alami pada suatu bakteri. Fungsi enzim restriksi dalam bakteri
adalah untuk menghancurkan DNA – DNA asing yang masuk, seperti DNA dari
bakteriofage yang menginfeksinya. Enzim restriksi memotong DNA pada ikatan
antara gugus gula dan gugus fosfat antar nukleotida.
Enzim
restriksi dalam kloning gen atau kloning DNA dimanfaatkan untuk memotong DNA
plasmid. Saat ini telah banyak ditemukan berbagai enzim restriksi. Enzim-enzim
restriksi tersebut mempunyai situs pemotongan yang berbeda-beda. Salah satunya
enzim restriksi dinamakan dengan EcoRI. EcoRI mempunyai 1 situs pemotongan dalam
plasmid bakteri Escherichia
coli.
Untuk
membuat plasmid rekombinan, Plasmid bakteri dan gen yang akan disisipkan pada
plasmid dipotong menggunakan enzim restriksi (EcoRI).
Fragmen gen yang telah dipotong kemudian sisipkan ke dalam plasmid. Untuk
menyambungkan DNA plasmid dan fragmen gen digunakan DNA ligase. DNA
ligase adalah suatu enzim yang dapat mengkatalis pembentukan
ikatan gugus gula dan gugus fosfat pada potongan – potongan DNA. Setelah DNA
plasmid dan gen disatukan oleh enzim restriksi maka terbentuknya suatu plasmid
rekombinan.
Gambar 2. Pembuatan plasmid rekombinan memanfaatkan enzim restriksi yang dapat memotong DNA dan DNA ligase yang dapat menyambungkan potongan DNA |
Demikian postingan tentang Kloning DNA / Gen pada Bakteri dengan Memanfaatkan Enzim Restriksi dan DNA Ligase. Semoga bermanfaat.
Kata Kunci :
gen adalah, non-coding DNA, Kloning DNA, Kloning DNA adalah, DNA kromosom dan DNA plasmid bakteri, jenis DNA bakteri, DNA plasmid, pengertian DNA plasmid, plasmid rekombinan, plasmid rekombinan adalah, pengertian plasmid rekombinan, bakteri rekombinan, bakteri rekombinan adalah, pengertian bakteri rekombinan, Kloning gen pada bakteri, manfaat kloning, Enzim Restriksi dan DNA Ligase, Enzim restriksi adalah, pengertian Enzim, restriksi, Enzim restriksi pada bakteri, DNA ligase adalah, pengertian DNA ligase
0 komentar