Seperti yang
telah kita ketahui bersama bahwa kanker adalah suatu penyakit yang terjadi
karena suatu sel terus – menerus membelah tidak terkontrol. Sel-sel tersebut
mengalami gangguan dalam mekanisme kontrol ekspresi gennya. Pembelahan sel pada
orgainsmne dikendalikan oleh berbagai gen, seperti gen yang mengkodekan
aktivator, reseptor, growth factors dan gen – gen lain. Mutasi
yang terjadi pada gen – gen tersebut dapat memicu trejadinya kanker. Banyak hal
yang menyebabkan terjadinya mutasi pada gen, diantaranya adalah bahan – bahan
kimia karsinogenik, sinar X, radiasi dan virus.
Oncogen dan Proto-oncogen
Para peneliti
telah menemukan sebuah gen dan dapat menyebabkan kanker. Gen tersebut dinamakan
dengan oncogen. Oncogen ditemukan pada virus. Gen
yang mirip dengan oncogen juga ditemukan pada genom manusia dan
hewan yang disebut dengan proto-oncogen. Proto-oncogen adalah gen
pengkode protein yang menstimulasi pertumbuhan dan pembelahan sel.
Proto-oncogen
pada manusia dan hewan tersebut dapat berubah menjadi oncogen.
Ada tiga penyebab utama terjadinya perubahan proto-oncogen menjadi oncogen
yaitu perubahan posisi DNA dalam suatu genom (translokasi atau
transposisi), amplifikasi proto-oncogen, dan point mutation (mutasi
titik) pada proto-oncogen atau pada kontrol elemen nya. Perubahan proto-oncogen
menjadi oncogen tersebut tentunya akan menstimulasi suatu sel
untuk berkembang menjadi sel kanker.
Gambar 1. Perubahan genetik (mutasi) dapat menyebabkan proto-oncogen menjadi oncogen. |
Contoh dari proto-oncogene
adalah gen ras yang mengkodekan protein Ras. Protein Ras
merupakan protein G yang berfungsi memfasilitasi penyampaian signal (rangsangan)
dari reseptor growth factor yang ada di membran plasma pada
protein kinase. Growth factor biasanya merupakan hormone pertumbuhan
yang akan merangsang sel untuk membelah. Growth factor tidak
dapat masuk ke dalam sel. Namun ada protein reseptor growth factor
yang ada pada membran sel. Reseptor yang telah ditempeli oleh growth
factor (hormon) akan menghasilkan GTP. Kemudian GTP mengaktifkan protein
Ras yang kemudian mengaktifkan serangkain protein kinase. Protein kinase
tersebut akan mengaktifkan transkripsi dari gen gen yang bertanggung jawab
unntuk pembelahan sel.
Normalnya, protein
Ras akan aktif jika ada growth factor (hormon) yang melekat pada
reseptor. Namun jika terjadi mutasi, gen ras akan aktif dan memicu
pembelahan sel walapun tidak ada growth factor (hormon) sehingga
muncul sel sel kanker.
Tumor-Suppressor Genes
Selain mempunyai
gen yang bertanggung jawab untuk memicu pembelahan, sel juga mempunyai gen yang
bertanggung jawab dalam menghambat pembelahan. Gen tersebut dinamakan dengan tumor-suppressor
genes.
Protein yang
dihasilkan oleh tumor-suppressor genes mempunyai fungsi untuk memperbaiki
kerusakan DNA. Akumulasi kerusakan DNA merupakan penyebab mutasi sehingga
dengan adanya protein yang dihasilkan oleh tumor-suppressor genes
terjadinya mutasi dapat dikurangi.
Fungsi lain dari protein yang dihasilkan oleh tumor-suppressor
genes adalah menjaga atau mengontrol perlekatan antar sel atau sel ke
matrik ekstraseluller. Sel yang normal selalu mempunyai perlekatan yang baik
dengan sel lain atau matrik ekstraseluller.
Selain kedua
fungsi tersebut, protein yang dihasilkan oleh tumor-suppressor genes
merupakan komponen cell-signaling pathways yang menghambat siklus
sel.
Jika mutasi terjadi
pada tumor-suppressor genes, ketiga fungsi protein tersebut tidak
dapat terjadi dan akan memicu terjadinya kanker.
Contoh dari tumor-suppressor
genes adalah p53 tumor-suppressor gene. Gen tersebut mengkodekan
protein p53 yang dapat memicu (aktivator) gen lain untuk menghasilkan protein
penghambat siklus sel. Disebut protein p53 karena karena protein itu mempunyai
berat molekul 53.000.
Transkripsi DNA
pada p53 tumor-suppressor gene hanya terjadi jika terdapat kerusakan pada
DNA. Misalnya terjadi kerusakan DNA karena terkena radiasi sinar ultra violet.
Protein p53 yang mengaktifkan gen p21. Protein yang dihasilkan oleh gen
p21 bertanggung jawab menunda pembelahan sel (siklus sel) sehingga memberi
waktu pada sel untuk memperbaiki kerusakan DNA. Jika kerusakan DNA tidak dapat
diperbaiki, protein p53 akan mengaktifkan gen suicide yaitu gen yang memicu
apoptosis. Apoptosis adalah mekanisme penghancuran suatu sel. Dengan adanya
fungsi dari protein p53 yang memicu perbaikan sel atau apoptosis, perubahan
genetik yang memicu terbentuknya sel kanker dapat dikurangi.
Namun, jika gen
p21 (p53 tumor-suppressor gene) mengalami mutasi, protein p21 yang
dihasilkan tidak fungsional atau bahkan tidak diproduksi protein p21.
Akibatnya, sel – sel yang mengalami kerusakan DNA akan terus membelah diri dan
memicu terjadinya kanker.
Tahapan terjadinya kanker pada suatu organ
Suatu organ yang
terkena kanker disebabkan oleh akumulasi mutasi genetik pada sel selnya. Sebagai
contoh adalah kanker usus. Kanker usus diawali dengan tumbuhnya polip kecil pada
permukaan usus. Polip tersebut tampak normal meskipun mengalami pembelahan yang
tidak wajar. Semakin lama polip (tumor) tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
ganas yang kemudian menyerang sel – sel di sekitarnya. Tumbuh dan berkembangnya
polip (tumor) tersebut terjadi karena akumulasi mutasi genetik yang terjadi
pada sel sel usus sehingga mengubah proto-oncogene menjadi oncogen
dan menonaktikan tumor-suppressor gene.
Gambar 4. Perkembangan kanker usus (kanker colon) yang terjadi karena mutasi pada proto-oncogene dan tumor-suppressor gene |
Baca Juga :
Penentuan Jenis Kelamin, Pola Pewarisan Kromosom Sex dan Gen yang Terpaut Kromosom Sex
Regulasi Ekspresi Gen Pada Eukariotik
Siklus Sel (Pembelahan Sel) pada Eukariotik
Kata Kunci :
penyebab terjadinya kanker, penyebab berubahnya proto-oncogen menjadi oncogen, mutasi pada Tumor-Suppressor Genes menyebabkan kanker, mutasi pada gen ras (proto-oncogene), gen p21 (p53 tumor-suppressor gene), mutasi pada gen p21 (p53 tumor-suppressor gene) dapat menyebabkan kanker, Tahapan terjadinya kanker pada suatu organ, perkembangan kanker usus (kanker colon), bagaimana bisa muncul kanker?, penyebabkan kanker.
0 komentar