Bab 1. Teknik sampling pada Makanan dan Minuman
Makanan/minuman atau bahan makanan perlu
diperiksa apakah mengandung bakteri atau tidak. Tetapi dari segi sanitasi dan hygiene, pemeriksaan
bakteriologi lebih ditujukan kepada makanan jadi yang
siap dikonsumsi (disantap). Hal ini patut dimengerti karena bahan makanan
masih akan mengalami proses yang memungkinkan terjadinya pemusnahan
bakteri (pemanasan, pengeringan,
pemanisan, dsb). Sebaiknya setiap jenis makanan yang diolah diambil contohnya
untuk diperiksa di laboratorium. Bila belum
memungkinkan, maka cukup dengan mengambil satu porsi makanan jadi (campur) yang merupakan produk akhir untuk siap
dihidangkan, sebagai contoh yang akan diperiksa.
Apabila memungkinkan, maka setiap jenis makanan atau masakan dalam satu porsi diwadahi secara sendiri-sendiri, sehingga dapat diperiksa secara rinci bukan saja pemeriksaan campuran tetapi juga pemeriksaan per jenis masakan (makanan) yang diolah. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang dapat menggambarkan keadaan sampel yang diperiksa, maka perlu dilakukan pengambilan sampel yang baik dan benar
Alat dan Bahan Teknis sampling pada Makanan dan Minuman
1. botol contoh/petridish steril atau kantong plastik steril
2. sarung tangan steril
3. sendok,pisau dan garpu steril
4. lampu spiritus
5. termos/box sampel
6. kertas label dan alat tulis
7. formulir pengambilan sampel
2. sarung tangan steril
3. sendok,pisau dan garpu steril
4. lampu spiritus
5. termos/box sampel
6. kertas label dan alat tulis
7. formulir pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
1. persiapkan semua alat untuk pengambilan sampel makanan
2. persiapkan catatan pada formulir pemeriksaan
tentang lokasi yang menjadi sasaran, alamat, tanggal pengambilan dan nama petugas yang
mengambil serta hal lain yang dianggap perlu.
3. mintalah satu porsi makanan kepada
pengusaha, kemudian dibayar sebagaimana mestinya agar dapat dicegah kemungkinan
diberikannya contoh yang sudah dipersiapkan sebelumnya
4. masukkan contoh makanan ke dalam botol,
kantong plastic atau petridish steril dengan cara yang sesuai dengan keperluannya, yaitu :
a. untuk pengambilan secara total cukup dengan cara memasukkan contoh makanan
bersama dalam satu wadah (dicampurkan)
- makanan : masukkan contoh makanan ke dalam petridish steril
sebanyak ±100 gr,
- minuman : masukkan ke dalam botol sebanyak ¾ volume botol
(min.100 ml)
- lakukan secara aseptis
- lakukan secara aseptis
- buatlah label/etiket yang berisi keterangan sampel
b. untuk pengambilan setiap jenis makanan setiap
jenis makanan dimasukkan ke dalam wadah sendiri-sendiri yang terpisah. Untuk
itu diperlukan wadah yang cukup banyak sesuai dengan banyaknya jenis makanan
c. untuk makanan yang berada dalam kemasan makanan
dalam kemasan langsung diambil, diberi label dan dikirim dalam kemasannya
5. Pengambilan makanan dari porsi ke dalam wadah menggunakan sendok atau pisau pemotong steril untuk memotong makanan yang ukurannya kebesaran agar mudah masuk dalam wadah
6. wadah ditutup dengan tutupnya yang sebelumnya dianginkan di atas api spiritus atau kantong plastik dilipat bagian atasnya beberapa kali lipatan kemudian d stekker.
Cara Pengiriman Sampel Makanan
1. segera setelah pengambilan sampel sudah
harus samapi di laboratorium untuk diperiksa
2. bila keadaan tidak memungkinkan, maka contoh harus dibungkus dengan aluminium foil dan ditempatkan pada suhu dibawah 40C selama dalam penyimpanan dan diperjalanan
3. penggunaan termos adalah cukup baik untuk membawa contoh atau bisa juga menggunakan box sampel yang dimasukkan es kering
4. pengiriman sampel harus disertai keterangan yang lengkap (label etiket) tentang sampel yang bersangkutan
Baca Juga :
Pertumbuhan, Reproduksi dan Rekombinasi Bakteri
Morfologi dan Struktur Bakteri
Bab 2. Pemeriksaan Angka Kuman (Total Plate Count)
Pertumbuhan
bakteri dan perkembangbiakan bakteri mengakibatkan peningkatan jumlah individu
yang merupakan anggota suatu populasi atau biakan bakteri.
Konsentrasi bakteri
dapat diukur dari segi konsentrasi sel (jumlah sel hidup per unit volume biakan
bakteri) atau dari segi konsentrasi biomassa (bobot kering sel per unit volume
biakan bakteri). Kedua parameter ini tidak selalu sama, karena rata-rata berat
kering sel bakteri berbeda-beda pada berbagai tahap biakan itu. Tetapi,
keduanya juga tidak selalu sama maknanya. Dalam penelitian genetika bakteri atau
inaktivasi sel, konsentrasi sel lah yang perlu, dalam penelitian biokimia atau
gizi bakteri, konsentrasi biomassa lah yang dipentingkan.
1. Konsentrasi sel bakteri
Jumlah sel bakteri yang hidup biasanya dianggap sebagai
ukuran konsentrasi sel. Namun pada umumnya kekeruhan suatu biakan yang diukur
dengan cara fotolistrik dapat dikaitkan dengan jumlah sel hidup dalam bentuk
kurva standar. Dalam menggunakan pengukuran turbidimetri, harus diingat bahwa
hubungan antara kekeruhan dan jumlah sel hidup dapat berubah selama pertumbuhan
dan kematian suatu biakan, sel dapat kehilangan kemampuan hidup sementara
biakan masih tampak keruh.
2. Kepadatan biomassa bakteri
Pada dasarnya,
biomassa bakteri diukur secara langsung dengan menentukan bobot kering biakan
bakteri setelah biakan ini dicuci dengan air suling. Dalam praktek, prosedur
ini tidak praktis dan peneliti biasanya membuat suatu kurva standar yang
menghubungkan berat kering dan kekeruhan. Atau konsentrasi biomassa dapat
ditaksir secara tak langsung dengan mengukur komponen sel yang penting, misalnya
protein, atau dengan menentukan volume yang ditempati oleh sel yang mengendap
dari suspensi.
Tujuan : menghitung jumlah bakteri
dalam 1 ml sampel dalam waktu 24 jam
Prinsip : menghitung jumlah koloni
di dalam media yang tersedia dalam jangka waktu 24 jam atau kelipatannya
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dihomogenkan sampel makanan/minuman yang akan digunakan untuk pemeriksaan
3. Ditimbang sebanyak 5 gram sampel makanan/minuman yang telah dihomogenkan
tersebut
4. Dibuat pengenceran sampel dengan mencampur 5 gram sampel makanan/minuman
jadi dengan 95 ml aquadest steril
5. Dibuat seri pengenceran sampai dengan 10-7
6. dari masing-masing pengenceran
dan kontrol dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri
7. ditambahkan nutrient agar
secukupnya, kemudian digoyang hati-hati
8. didinginkan sampai membeku
9. di inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam
10. dihitung jumlah koloni yang tumbuh antara 30 – 300
11. hasil dirata-ratakan dan dinyatakan dalam ml
12. rumus perhitungan jumlah koloni :
Isolasi Bakteri Dari Alat Makan
1. 1.
Tujuan Praktikum
Praktikum Isolasi
Bakteri Dari Alat Makan bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri
pada alat makan.
2. Metode Praktikum
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Praktikum Isolasi Bakteri Dari Alat Makan adalah sebagai berikut :
1. Lidi berkapas / swab
2. Bunsen
3. Sampel alat makan yaitu sendok, piring,gelas/cangkir, garpu
4. Cawan Petri steril
5. Pipet ukur 5 ml steril
6. Kapas, karet, label, korek api, plastic mika
2. Bunsen
3. Sampel alat makan yaitu sendok, piring,gelas/cangkir, garpu
4. Cawan Petri steril
5. Pipet ukur 5 ml steril
6. Kapas, karet, label, korek api, plastic mika
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Praktikum Isolasi Bakteri Dari Alat Makan adalah sebagai
berikut :
1. Media NA steril
2. Media transport yang berupa larutan buffer fosfat 5 ml dalam tabung reaksi
3. Alkohol 70 %
2. Media transport yang berupa larutan buffer fosfat 5 ml dalam tabung reaksi
3. Alkohol 70 %
c. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari praktikum Praktikum Isolasi
Bakteri Dari Alat Makan adalah sebagai berikut :
1. Alat dan bahan yang ingin dipakai disiapkan.
2. Alat makan atau masak yang diperiksa masing-masing diambil 4-5 buah secara acak.
3. Swab steril diambil kemudian tutup tabung dibuka dan swab dimasukkan ke dalam media
transport.
4. Swab dikeringkan dengan cara ditekan ke dinding tabung agar tidak terlalu basah (sampai tidak menetes lagi).
5. Swab diusapkan pada alat makan yang akan diperiksa yaitu :
2. Alat makan atau masak yang diperiksa masing-masing diambil 4-5 buah secara acak.
3. Swab steril diambil kemudian tutup tabung dibuka dan swab dimasukkan ke dalam media
transport.
4. Swab dikeringkan dengan cara ditekan ke dinding tabung agar tidak terlalu basah (sampai tidak menetes lagi).
5. Swab diusapkan pada alat makan yang akan diperiksa yaitu :
Piring
a. Siapkan piring yang akan diambil sampelnya sebanyak 3 -5
piring
b. Mika/plastic transparan dilubangi panjang 5 cm lebar 2 cm
c. Letakkan plastic transparan berlubang dengan luas 10 cm2 pada bagian cekung piring
(sebelumnya plastic transparan disteril dahulu dengan alcohol pada seluruh
permukaan)
d. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
e. Oleskan lidi kapas basah tersebut pada lubang plastik transparan dengan luas 10 cm2
b. Mika/plastic transparan dilubangi panjang 5 cm lebar 2 cm
c. Letakkan plastic transparan berlubang dengan luas 10 cm2 pada bagian cekung piring
(sebelumnya plastic transparan disteril dahulu dengan alcohol pada seluruh
permukaan)
d. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
e. Oleskan lidi kapas basah tersebut pada lubang plastik transparan dengan luas 10 cm2
f. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptic dan
patahkan dengan pinset
bagian yang disentuh dengan tangan
g. Masukkan dalam PBS dan kocok
h. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 piring berbeda
i. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
bagian yang disentuh dengan tangan
g. Masukkan dalam PBS dan kocok
h. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 piring berbeda
i. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
Sendok
a. Siapkan sendok yang akan di ambil sampelnya sebanyak 3-5
sendok
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam mangkok sendok
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 piring berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh)
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam mangkok sendok
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 piring berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh)
Garpu
a. Siapkan garpu yang akan di ambil sampelnya sebanyak 3-5 buah
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 garpu berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
a. Siapkan garpu yang akan di ambil sampelnya sebanyak 3-5 buah
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 garpu berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
Cangkir / Gelas
a.Siapkan
cangkir/gelas yang akan di ambil sampelnya sebanyak 3-5 buah
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam
bibir cangkir/gelas
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset
bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 cangkir/gelas berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
b. Lidi kapas steril 1 buah dicelupkan pada PBS agar jangan terlalu basah tempelkan lidi
kapas tersebut pada dinding tabung
c. Oleskan lidi kapas yang sudah dibasahi PBS pada permukaan bagian luar dan dalam
bibir cangkir/gelas
d. Masukkan lidi kapas tersebut pada PBS secara aseptik dan patahkan dengan pinset
bagian yang disentuh dengan tangan
e. Masukkan dalam PBS dan kocok
f. Ulangi pengambilan sebanyak 3 – 5 cangkir/gelas berbeda
g. Sampel siap diperiksa dengan metode TPC (hitung jumlah koloni yang tumbuh)
6. Rumus :
p (luas yang diusap) : ½ π r2
q (luas alat makan/minum) : π r2
Keterangan : p = luas yang diusap , q = seluruh luas alat makan atau minum.
p (luas yang diusap) : ½ π r2
q (luas alat makan/minum) : π r2
Keterangan : p = luas yang diusap , q = seluruh luas alat makan atau minum.
Demikian postingan tentang Praktikum Bakteriologi : Teknik Sampling, Total Plate Count, Isolasi Bakteri Dari Alat Makan. Semoga bermanfaat
Kata Kunci :
Teknik sampling pada Makanan dan Minuman, Alat dan Bahan Teknis sampling pada Makanan dan Minuman, Teknik pengambilan sampel, Cara Pengiriman Sampel Makanan, Pemeriksaan Angka Kuman (Total Plate Count), Konsentrasi sel bakteri, Kepadatan biomassa bakteri, Isolasi Bakteri Dari Alat Makan, isolasi bakteri dari piring, isolasi bakteri dari sendok, isolasi bakteri dari garpu, isolasi bakteri dari cangkir atau gelas,
0 komentar