Deoxyribonucleic acid (DNA)
Deoxyribonucleic
acid (DNA) adalah suatu materi pembawa informasi
genetik yang terdapat pada manusia dan semua makhluk
hidup. Semua makhluk hidup mempunyai penyusun Deoxyribonucleic
acid (DNA) yang sama, yaitu terdiri dari gugus
fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen. Perbedaannnya hanya terletak pada
urutan basa nitrogen yang terdiri dari Adenin (A), Timin (T), Guanin (G) dan Sitosin
(C). Keempat basa nitrogen tersebut di dalam DNA
tidak berjumlah sama rata tetapi Adenin selalu
berpasangan dengan Timin dan Guanin selalu berpasangan dengan Sitosin sehingga
jumlah Adenin akan selalu sama dengan jumlah Timin begitu juga jumlah Adenin
akan selalu sama dengan jumlah Sitosin.
Pasangan
basa Adenin dan Timin berikatan membentuk 2 ikatan hidrogen sedangkan pasangan
basa Guanin dan Sitosin berikatan membentuk 3 ikatan hidrogen. Masing-masing
pasangan basa nitrogen terhubung ke
suatu deoksiribosa yaitu gula ribosa (5 atom karbon) yang kehilangan 2 atom
oksigen pada atom karbon ke-2. Deoksiribosa juga berikatan dengan gugus fosfat,
pada atom karbon ke-5.
Deoxyribonucleic acid (DNA) tersusun dari gugus fosfat, deoksiribosa dan basa nitrogen Adenin, Timin, Guanin, dan .Sitosin |
DNA Inti dan DNA Mitokondria
Deoxyribonucleic acid
(DNA) dibedakan menjadi dua, yaitu DNA inti dan DNA mitokondria. DNA inti
adalah DNA yang terletak di dalam inti sel sedangkan DNA mitokondria adalah DNA
yang terletak dalam matriks mitokondria. Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang berfungsi untuk penghasil
energi dan terdapat dalam
sitoplasma. DNA mitokondria memiliki karakteristik yang berbeda DNA inti. DNA
mitokondria berbentuk sirkuler, beruntai ganda.
Baca Juga : Jenis-Jenis Sekuensing DNA
Deoxyribonucleic acid
(DNA) mitokondria manusia memiliki panjang sekitar 16.569 pasang basa.
Kandungan basa Guanin dan Sitosin
pada DNA mitokondria berkisar antara 32-45.6 %.
Kedua basa tersebut
menyebar tidak merata diantara
kedua untai DNA sehingga
menimbulkan heavy strand (H-strand)
dan light strand (L-strand). Heavy strand berisi
lebih banyak basa Guanin yang mempunyai
berat molekul terbesar diantara
nukleotida lain, sedangkan Light strand
berisi lebih sedikit basa Guanin.
Gen - Gen dalam DNA mitokondria |
Ada beberapa karakteristik DNA mitokondria yang tidak dimiliki oleh DNA inti. Salah
satunya adalah DNA mitokondria mempunyai jumlah salinan yang tinggi. Setiap sel
dapat memiliki ratusan mitokondria dan tiap-tiap mitokondria memiliki 4-5
salinan DNA mitokondria sehingga satu sel dapat memiliki ribuan salinan DNA
mitokondria. Seperti pada sel ovum namun
rata-rata diperkirakan
terdapat sekitar 500 salinan DNA mitokondria dalam setiap
sel.
Jumlah salinan DNA mitokondria yang tinggi
menjadikan keberhasilan isolasi
DNA mitokondria lebih besar
jika dibandingkan dengan isolasi DNA inti. Isolasi DNA mitokondria juga
dapat dilakukan pada sampel-sampel biologis yang telah mengalami kerusakan dan
tidak mungkin dilakukan analisis DNA inti karena DNA inti telah mengalami
degradasi karena faktor lingkungan.
Gen Sitokrom b
Gen sitokrom b mengkodekan protein sitokrom b yang
merupakan protein struktural pada mitokondria. Protein sitokrom b merupakan
salah satu dari 11 komponen penyusun complex III dalam rangkain
fosfolarisasi oksidatif. Pada fosfolarisasi
oksidatif, senyawa gula sederhana diubah menjadi adenosine tripospate (ATP) yang merupakan sumber energi. Dalam DNA
mitokondria manusia, gen sitokrom b mempunyai panjang 1140 bp terletak
pada urutan basa ke 14,747 hingga
15,887.
Gen sitokrom
b memiliki keunikan yaitu variasinya sangat terbatas dalam satu spesies (conserved) dan sangat besar antara satu
spesies dengan spesies lainnya.
Variasi tersebut meliputi variasi panjang sequen dan
variasi urutan sequen. Variasi panjang sequen tidak terlalu signifikan karena
hanya berbeda 1 sampai 10 basa saja bahkan beberapa spesies memiliki jumlah
yang sama. Namun terjadi variasi urutan sequen yang cukup besar antarspesies
yang kekerabatannya dekat.
Manusia, Sipanse (Pan
troglodytes), Gorilla (Gorilla gorilla) dan monyet (Macaca
sylvanus) yang merupakan ordo Primata mempunyai perbedaan urutan basa nitrogen cukup tinggi, perbedaan
masing-masing adalah 11 % ,12 %, 20 %. Variasi urutan basa nitrogen gen
sitokrom b akan semakin besar jika tingkat kekerabatan spesies tersebut semakin
jauh, misalnya manusia dengan ayam (Gallus gallus) mempunyai perbedaan
urutan basa nitrogen hingga 26 %.
Sifat DNA mitokondria tersebut telah dimanfaatkan untuk
membedakan spesies dari berbagai mamalia termasuk manusia. Salah satu
pemanfaatan gen sitokrom b tersebut adalah untuk identifikasi campuran sampel
dari berbagai spesies dengan metode PCR (Polimerase Chain Reaction)
menggunakan primer spesifik sitokrom b.
Sampel yang telah berhasil diidentifikasi dengan
memanfaatkan gen sitokrom b dan metode PCR (Polimerase Chain Reaction) adalah
campuran daging tikus (Ratus norvegicus) pada bakso, percampuran daging
kuda, keledai dan babi yang telah diolah menjadi sosis serta percampuran antara
darah manusia dan darah hewan.
Demikian Postingan tentang Deoxyribonucleic acid (DNA), DNA inti, DNA Mitokondria dan Gen Sitokrom b. Semoga bermanfaat
Kata Kunci :
Gen - Gen dalam DNA mitokondria, Struktur DNA, DNA adalah, macam-macam DNA, DNA inti adalah, DNA mitokondria, gen sitokrom b adalah, jenis jenis basa nitrogen, pasangan basa nitrogen, identifikasi DNA.
0 komentar