Karakteristik dan Faktor virulensi Bakteri Staphylococcus aureus


Bakteri Staphylococcus adalah bakteri yang berbentuk bulat (coccus) dan akteri merupakan gram positif (+). Bakteri gram positif (+) adalah bakteri yang menghasilkan warna biru atau ungu. Staphylococcus adalah bakteri yang banyak terdapat pada kulit manusia.
Saat ini ada sekitar 47 spesies  dalam genus Staphylococcus namun hanya ada beberapa spesies dari genus Staphylococcus yang dianggap penting berperan dalam penyakit patogen, yaitu :
1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus capitis, Staphylococcus hominis
3. Staphylococcus saprophyticus.

Baca Juga : Praktikum Bakteriologi tentang Identifikasi Bakteri Escherichia coli




Staphylococcus aureus


Staphylococcus aureus merupakan bakteri dari genus Staphylococcus yang dianggap  paling banyak menyebabkan patogen. Pengamatan menggunakan miroskop menunjukkan bahwa Staphylococcus aureus membentuk koloni yang menyerupai anggur. 

macam macam bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri, Staphylococcus aureus, koloni Staphylococcus aureus, enzim Staphylococcus aureus, racun, Staphylococcus aureus, toxin Staphylococcus aureus, Faktor virulensi yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus aureus adalah, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
Koloni Bakteri Staphylococcus aureus terlihat seperti buah anggur, gambar diamati menggunakan mikroskop perbesaran 1000 kali (kiri): Hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron, Bakteri Staphylococcus aureus sedang di telan oleh sel neutrofil (kanan)


Pertumbuhan dan metabolisme bakteri Staphylococcus aureus


Pada media blood agar, Staphylococcus aureus membentuk koloni bulat, dan membentuk suatu zona yang disebut dengan zona hemolisis. Terbentuk dua zona yang disebut dengan zona α-toxin dan β-toxin. Zona α-toxin terdapat dibagian dalam dan terlihat jelas sedangkan zona β-toxin terdapat dibagian luar dan terlihat agak kabur. Zona β-toxin muncul ketika biakan dalam petri dimasukkan ke dalam pendingin (refrigenerator). 
macam macam bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri, Staphylococcus aureus, koloni Staphylococcus aureus, enzim Staphylococcus aureus, racun, Staphylococcus aureus, toxin Staphylococcus aureus, Faktor virulensi yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus aureus adalah, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus media blood agar, terdapat zona hemolisis yang disebabkan oleh α-toxin dan β-toxin 




Bakteri Staphylococcus aureus tumbuh optimum pada suhu 370C dan dapat hidup pada kisaran suhu 100C hingga 460C. Bakteri Staphylococcus aureus bersifat facultative anaerobe yang artinya dapat hidup dengan baik dengan oksigen maupun tanpa oksigen.
Bakteri Staphylococcus aureus mampu hidup dalam lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi (7,5% - 10 %), di lingkungan dengan pH ekstrim dan lingkungan dengan suhu tinggi ( dapat hidup bertahan hidup pada pemanasan dengan suhu 600C selama 60 menit).
Bakteri Staphylococcus aureus tetep viable ketika berada pada kondisi udara kering selama berbulan-bulan serta tahan terhadap banyak antibiotic dan desinfektan. Dengan berbagai karakteristik yang telah disebut diatas, Bakteri Staphylococcus aureus menjadi salah satu bakteri patogen yang kuat meskipun tidak mampu membentuk spora dan menjadi salah satu bakteri yang menyebabkan masalah di rumah sakit.  

Faktor virulensi yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus

Faktor virulensi adalah hal-hal atau sesuatu yang memicu terjadinya suatu penyakit. Faktor virulensi bakteri Staphylococcus aureus adalah sesuatu yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus dan sesuatu tersebut memberikan kontribusi bakteri Staphylococcus aureus dalam menyebabkan suatu penyakit.
Faktor virulensi bakteri Staphylococcus aureus berupa enzim dan toxin yang mampu dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Enzim yang mampu dihasilkan oleh Bakteri Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut :
- Enzim koagulase
Bakteri Staphylococcus aureus mampu memnghasilkan enzim koagulase. Enzim koagulase adalah suatu enzim yang dapat menggumpalkan plasma darah. Kontribusi enzim koagulase dalam menyebabkan suatu penyakit belum diketahui secara jelas. Yang saat ini diketahui adalah Enzim koagulase menyebabkan fibrin berkumpul di sekitar sel Bakteri Staphylococcus aureus. Berkumpulnya fibrin tersebut dapat menghentikan mekanisme pertahanan tubuh, seperti fagositosis. Fibrin yang berkumpul tersebut juga mempermudah sel Bakteri Staphylococcus aureus menempel pada jaringan.
- Enzim hyaluronidase
Enzim hyaluronidase adalah enzim yang mencerna asam hyaluronic. Asam hyaluronic bertidak sebagai perekat (lem) antar sel.
- Enzim staphylokinase
Enzim staphylokinase adalah enzim yang dapat mencerna gumpalan darah.
- Enzim nuklease
Enzim nuklease adalah suatu enzim yang dapat mencerna DNA
- Enzim lipase
Enzim lipase adalah enzim yang dapat mencerna lemak. Enzim lipase digunakan oleh bakteri Staphylococcus aureus untuk menyerang permukaan kulit yang berminyak.
- Enzim penicillinase
Enzim penicillinase adalah enzim yang menyebabkan antibiotik penicillin menjadi non-aktif. Dengan mempunyai enzim penicillinase, bakteri Staphylococcus aureus menjadi resisten terhadap antibiotik penicillin.




Toxin yang mampu dihasilkan oleh Bakteri Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut :

- Hemolysin
Hemolysin adalah toxin yang dapat memecah sel darah merah. Ada beberapa tipe Hemolysin yaitu α-toxin, β-toxin, γ-toxin dan δ-toxin. Diantara tipe – tipe hemolysin yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus tersebut, α-toxin mempunyai efek yang paling berbahaya. Selain menyebabkan sel darah merah pecah (lisis), α-toxin  juga menyebabkan kerusakan pada leukosit, jaringan ginjal, jaringan otot rangka dan jaringan otot hati.
- Leucocidin
Leucocidin adalah toxin yang dapat merusak membran sel neutrophil dan makrofag sehingga menyebabkan sel neutrophil dan makrofag pecah (lisis). Oleh karena itu, Leucocidin memberikan keuntungan bagi bakteri Staphylococcus aureus untuk melawan atau melumpuhkan sistem pertahanan inang.
- Enterotoxin
Beberapa strain bakteri Staphylococcus aureus dapat menghasilkan eksotoksin yang dinamakan dengan Enterotoxin. Enterotoxin bekerja pada saluran pencernakan. Enterotoxin menyebabkan terjadinya mual, muntah dan diare.
- Exfoliative toxin
Exfoliative toxin adalah toxin yang dihasilkan oleh suatu strain dari bakteri Staphylococcus aureus. Exfoliative toxin dapat menyebabkan memisahnya epidermis kulit dari bagian dermis kulit. Jika terkena Exfoliative toxin yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, kulit akan mengelupas dan terlihat seperti kulit yang terbakar. 
macam macam bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri, Staphylococcus aureus, koloni Staphylococcus aureus, enzim Staphylococcus aureus, racun, Staphylococcus aureus, toxin Staphylococcus aureus, Faktor virulensi yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus aureus adalah, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
Exfoliative toxin menyebabkan k 

- Toxic Shock Syndrome Toxin (TSST)
Toxic Shock Syndrome Toxin (TSST) adalah toxin yang Menginduksi demam, muntah, ruam, kerusakan organ.
Demikian postingan tentang Karakteristik dan Faktor virulensi Bakteri Staphylococcus aureus. SEMOGA BERMANFAAT


Kata Kunci :
macam macam bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri Staphylococcus, ciri ciri bakteri, Staphylococcus aureus, koloni Staphylococcus aureus, enzim Staphylococcus aureus, racun, Staphylococcus aureus, toxin Staphylococcus aureus, Faktor virulensi yang dimiliki oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus aureus adalah, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus

Load disqus comments

0 komentar