Karakteristik Neisseria
Bakteri genus Neisseria merupakan kelompok bakteri
yang berbentuk kokus dan dan termasuk bakteri gram negatif. Bakteri genus Neisseria
dapat dibedakan dari bakteri lain berdasarkan morfologinya.
Secara morfologi, sel Bakteri
genus Neisseria berbentuk bulat sempurna. Sel-sel berpasang-pasang
dengan satu sisi datar saling menempel. Sel tidak membentuk flagel ataupun
spora namun sering kali memilii fimbrie. Sel dapat membentuk kapsul dan
memiliki membran luar yang tersusun dari lipopolysaccharide.
Morfologi bakteri genus Neisseria dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron perbesaran 52.000 kali |
Sebagian besar bakteri genus Neisseria
merupakan obligat parasit, yaitu tidak bisa bertahan atau tidak bisa hidup lama
di alam bebas / diluar inang.
Bakteri genus Neisseria aerobic
atau mikroaerofilik dan dapat melakukan metabolisme oksidatif. Menghasilkan
enzim katalase dan enzim sitokrom oksidase.
Bakteri dari genus Neisseria
yang paling dianggap patogen pada manusia adalah adalah Neisseria gonorrhoeae
dan Neisseria meningitides. Kedua bakteri tersebut membutuhkan media
yang diperkaya dengan nutrisi dan CO2 tambahan agar bisa ditumbukan
di media.
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria gonorrhoeae atau sering
disebut dengan gonococcus merupakan bakteri yang menyebabkan gonorrhea. Gonorrhea
merupakan penyakit kelamin yang menular dan telah dikenal sejak jaman kuno.
Nama gonorrhea berawal dari seorang dokter Yunani, Claudius Galen, yang
menyangka bahwa penyakit gonorrhea diakibatkan oleh aliran cairan semen
yang berlebihan. Penyakit gonorrhea sempat beberapa lama disamakan
dengan penyaki sifilis sebelum para ahli dapat mengisolasi dan menumbuhkan
bakteri Neisseria gonorrhoeae dari pasien yang terifeksi.
Faktor virulensi pada bakteri Neisseria
gonorrhoeae
Neisseria gonorrhoeae
dengan mudah dapat menginfeksi manusia karena peran dari fimbrie dan molekul
pada permukaan sel yang berfungsi mempermudah sel bakteri tersebut menempel
pada jaringan epitel inang. Selain itu, fimbriae juga berperan memperlambat
proses fagositosis oleh sel makrofag dan neutrophil. Protease yang dihasilkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae juga menambah virulensi karena dapat
memecah lgA.
Epidemiologi dan Patologi
Gonorrhea adalah Penyakit Menular
Seks (PMS) yang menginfeksi hampir seluruh manusia di berbagai belahan dunia.
Di Amerika Serikat dilaporkan bahwa terjadi 300.000 kasus Gonorrhea per tahun.
Namun kenyataannya infeksi Gonorrhea di Amerika Serikat bisa lebih besar dari
jumlah tersebut karena beberapa orang yang terifeksi tidak menunjukkan
gejala-gejala sakit.
Pengidap penyakit Gonorrhea sebagian
besar adalah remaja dewasa dengan kisaran umur diantara 18 hingga 24 tahun yang
mempuyai kecenderungan untuk bergonta ganti pasangan dalam berhubungan sex.
Berdasarkan penelitian, jumlah
bakteri Neisseria gonorrhoeae yang
mulai dapat menimbulkan infeksi pada manusia adalah 100-1.000 CPU. bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak dapat
bertahan lebih dari 1 atau 2 jam di luar tubuh inang, sehingga penularan dapat
terjadi secara efektif jika terjadi kontak langsung.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae
menempel pada jaringan epitel menggunakan fimbrie, kemudian menyerang jaringan
ikat dibawahnya. Pada hari ke-2 sampai hari ke-6 akan mulai muncul reaksi
inflamasi. Akan tetapi terkadang infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak menunjukkan
gejala. Sebanyak 10% laki-laki yang terinfeksi Neisseria gonorrhoeae
tidak menimbulkan gejala sakit, sedangkan 50% perempuan yang terinfeksi tidak
menimbulkan gejala sakit.
Baca Juga : Uji Biokimia Bakteri : Uji Katalase Bakteri
Infeksi pada organ reproduksi pria
Infeksi Bakteri Neisseria
gonorrhoeae pada organ reproduksi pria penyebabkan urethritis yang ditandai
dengan rasa sakit saat ingin mengeluarkan urin. Dan urin yang keluar terkadang
bercampur dengan nanah. Infeksi seringkali hanya terjadi pada saluran urogenital
bagian distal, namun terkadang juga dapat menyebar hingga uretra, kelenjar
prostat dan epididymis. Bekas infeksi Neisseria gonorrhoeae pada saluran
sperma tersebut terkadang menyisakan jaringan parut yang menyebabkan terjadinya
infertilitas.
Letak infeksi Neisseria gonorrhoeae pada organ reproduksi Pria |
Gejala yang muncul pada pria yang terinfeksi Neisseria gonorrhoeae; saluran uretra menngeluarkan nanah |
Infeksi pada organ reproduksi Wanita
Berdekatannya saluran kemih /
urin dengan organ reproduksi menyebabkan kedua sistem organ tersebut dapat
terinfeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae ketika berhubungan seksual. Gejala
yang ditimbulkan pada wanita yang terinfeksi adalah timbulnya keputihan dan
kesakitan saat mengeluarkan urine jika infeksi terjadi pada uretra. Penyakit
lebih serius akan diderita oleh wanita yang terinfeksi jika bakteri tersebut menyebar
hingga uterus atau tuba fallopi. Salah satu penyakit yang ditimbulkannya adalah
salpingitis atau lebih dikenal dengan pelvic inflammatory
disease (PID) atau penyakit radang panggul. Penyakit tersebut ditandai
dengan deman, sakit perut dan nyeri. Sama halnya pada pria, bekas infeksi Neisseria
gonorrhoeae dapat menyebabkan infertilitas jika menutupi saluran tuba
fallopi.
Letak infeksi Neisseria gonorrhoeae pada organ reproduksi wanita |
Infeksi selain di organ reproduksi
Selain pada organ reproduksi dan
saluran kemih, Bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat menginfeksi berbagai
organ serta berbagai cara penularan. Hubungan anal sex dapat menularkan Neisseria
gonorrhoeae dan menyebabkan proctitis. Oral sex dengan orang yang
terinfeksi dapat menyebabkan pharyngitis and gingivitis. Infeksi juga dapat
terjadi pada mata dan menyebabkan conjunctivitis yang serius akibat gaya hidup
tidak higienis.
Beberapa
kejadian juga menunjukkan bahwa bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat
masuk ke aliran darah dan kemudian menginfeksi sendi dan kulit.
Infeksi Bakteri Neisseria
gonorrhoeae dapat terjadi juga bayi yanga baru dilahirkan. Bayi tersebut
tertular Bakteri Neisseria gonorrhoeae selama proses kelahiran akibat
ibu dari tersebut terinfeksi telah terinfeksi sebelumnya. Bayi tersebut mengalami
infeksi serius dibagian mata dan menimbulkan keratitis, ophthalmia neonatorum, bahkan
kebutaan.
Diagnosis
Diagnosis infeksi Bakteri Neisseria
gonorrhoeae sangat mudah dilakukan yaitu dengan melakukan pengecatan gram
pada eksudat dari uretra, vagina, serviks, dan mata. Seseorang diduga
terinfeksi Bakteri Neisseria gonorrhoeae jika ditemukan bakteri gram negatif,
diplococcus diantara neutrofil karena Neisseria gonorrhoeae yang
difagositosit oleh neutrofil tetap hidup di dalam sel tersebut.
Hasil pewarnaan gram dari nanah pasien yang terinfeksi Neisseria gonorrhoeae; terlihat bakteri gram positif di dalam sel neutrofil |
Demikian postingan tentang Neisseria gonorrhoeae, Bakteri penyebab Penyakit Gonorrhea. Semoga bermanfaat
0 komentar