Konsentrasi
DNA jumlah DNA yang terlarut dalam suatu larutan pelarut. Uji konsentasi DNA
adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah DNA yang ada
dalam suatu larutan. Uji konsentrasi DNA biasanya merupakan rangkaian dari
proses isolasi DNA. DNA adalah suatu materi yang terdapat di dalam hampir semua
sel makhluk hidup. DNA merupakan suatu materi genetik dan berperan dalam
pewarisan sifat pada keturunannya. Salah satu penyusun dari DNA adalah basa
nitrogen. Ada 4 jenis basa nitrogen yaitu guanin, sitosin, adenin dan timin.
Tiap-tiap molekul DNA saling berikatan membentuk untaian DNA. Urutan basa
nitrogen dari untaian DNA tersebut mengkodekan suatu sifat dari organisme yang
selanjutnya diwariskan pada keturunannya. Karena perannya tersebut, saat ini
DNA banyak dimanfaatkan sabagai dasar suatu analisis.
Beberapa
analisis yang saat ini telah berbasis pada analisis DNA adalah identifikasi
mayat, uji bapak kandung, dan berbagai pengujian lain. Langkah yang harus
dilalui dalam suatu analisis yang berbasis DNA adalah isolasi atau ekstraksi
DNA. DNA yang didapatkan dari isolasi DNA merupakan DNA yang terlarut pada
pelarut. Pelarut untuk DNA biasanya adalah buffer TE (Tris-EDTA) atau aquadest.
Jumlah
konsentrasi DNA hasil isolasi DNA tergantung dari jumlah sel yang diisolasi DNA
nya, oleh karena itu untuk pengujian lebih lanjut perlu dilakukan pengukuran
konsentrasi DNA. Salah satu uji lanjut yang hampir selalu dilakukan dalam
analisis berbasis DNA adalah analisis PCR. Dalam analisis PCR, Konsentrasi DNA
yang digunakan perlu diketahui terlebih dahulu karena konsentrasi DNA menentukan
keberhasilan analisis PCR.
Baca Juga : Design Primer untuk PCR (Polimerase Chain Reaction)
DNA
merupakan molekul yang berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dilakukan
penghitungan langsung. Oleh karena itu proses penghitungan konsentrasi DNA
memanfaatkan dari sifat DNA tersebut. Perlu diketahui bahwa suatu molekul atau
senyawa mempunyai serapan yang khas terhadap berkas cahaya. Begitu juga dengan
DNA, molekul DNA mampu menyerap berkas cahaya secara maksimal pada panjang
gelombang 260 nanometer (nm). Hal tersebut dimanfaatkan untuk mengukur
konsentrasi DNA dan alat yang dipakai adalah spektrofotometer.
Saat ini ada spektrofotometer khusus yang digunakan untuk mengukur konsentrasi DNA. Kelebihan dari spektrofotometer khusus tersebut adalah tidak membutuhkan kuvet seperti umumnya spektrofotometer dan tidak membutuhkan banyak sampel. Sampel yang digunakan cukup 1-2 µl. Sampel sebanyak 1-2 µl tersebut cukup diteteskan pada tempat sampel. Contoh merk dari spektrofotometer khusus untuk mengukur konsentrasi DNA tersebut salah satunya adalah NanoVue Plus Spectrophotometer.
![]() |
Spektrofotometer khusus untuk DNA |
Pengukuran
konsentrasi DNA menggunakan spektrofotometer biasa yang menggunakan kuvet
memerlukan beberapa tambahan langkah kerja. Tambahan langkah kerja tersebut
adalah harus melakukan pengenceran dan perhitungan menggunakan rumus.
Langkah tambahan dalam pengukuran tersebut
adalah harus melakukan pengenceran dan penghitungan. Pengenceran yang dilakukan
biasanya 10 hingga 100 x dan menggunakan aquadest steril. Kuvet
spektrofotometer mempunyai kapasitas volume yang bermacam-macam sehingga volume
larutan DNA yang dilarutkan tergantung dari kuvetnya.
![]() |
Macam-macam ukuran kuvet |
Misalnya
=
*
Pengukuran menggunakan kuvet 5 ml yang akan diisi sebanyak 3 ml. DNA diencerkan
100 x, maka pengenceranya adalah 30 µl DNA + 2970 µl aquadest.
* Pengukuran
menggunakan kuvet 1,5 ml yang akan diisi sebanyak 1 ml. DNA diencerkan 100 x,
maka pengenceranya adalah 10 µl DNA + 990 µl aquadest.
Setelah diencerkan, dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 260 nm. Hasil pengukuran yang berupa nilai absorbansi kemudian dikonversi menjadi jumlah konsentrasi DNA dengan rumus =
Konsentrasi DNA (ug/ml) = Absorbansi λ 260 X faktor pengenceran X 50
50 adalah tetapan dari konsentrasi DNA, dihasilkan dari :
A260 of 1.0 = 50µg/ml pure dsDNA
artinya absorbansi 1,0 sampel DNA pada pengukuran spektrofotometer λ260 memiliki kandungan (konsentrasi) DNA sebanyak 50 ug/ml.
Contoh
perhitungan =
Hasil pengukuran suatu sampel DNA dengan pengenceran100
kali pada panjang gelombang 260 adalah 0,0467 maka perhitungannya :
Konsentrasi DNA (ug/ml) =
Absorbansi λ 260 X faktor
pengenceran X 50
= 0,0467 x
100 x 50 = 233,5 ug /ml
0 komentar