Uji Kualitas DNA

DNA ( deoxyribonucleic acid) merupakan molekul yang mempunyai peran sangat penting. Peran DNA tersebut adalah sebagai pembawa materi genetik dari suatu organisme. Saat ini telah berkembang berbagai analisis yang berbasis pada DNA. Analisis berbasis DNA adalah analisis yang melakukan pemeriksaan pada DNA. Sebagai contoh adalah pemeriksaan virus corona atau covid-19 yang menggunakan analisis PCR (Polymerase chain reaction). Analisis PCR adalah analisis yang berbasis pada DNA. 

Analisis DNA mempunyai kelebihan yaitu hasilnya sangat akurat. Beberapa ahli menyebutkan bahwa analisis DNA mempunyai keakuratan hingga 99%. Kelebihan analisis DNA dibanding dengan analisis lain adalah DNA pada hampir seluruh sel makhluk hidup dan sifatnya spesifik terhadap setiap spesies bahkan setiap individu. 

Baca Juga : Uji Konsentrasi DNA

DNA dapat dijumpai hampir pada semua sel makhluk hidup. Ada dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak punya selaput inti sel sedangkan sel eukariotik adalah sel yang mempunyai selaput inti (inti sel). Pada sel eukariotik DNA terletak dalam inti sel sedangkan pada sel prokariotik DNA terletak pada sitoplasma dan terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu yang disebut dengan nukleoid.

Dalam analisis DNA, diperlukan suatu langkah untuk memisahkan DNA dari sel. Langkah tersebut dinamakan dengan isolasi DNA atau ekstraksi DNA. Baik buruknya hasil hasil isolasi DNA disebut kualitas DNA. Hasil isolasi DNA yang kualitasnya baik adalah hasil DNA tersebut murni tanpa kontaminasi protein, fenol atau RNA. Kontaminasi DNA dapat berasal dari organela sel atau dari reagen-reagen yang digunakan dalam isolasi tersebut. Reagen – reagen tersebut menjadi kontaminan karena terjadi kesalahan dalam prosedur isolasi DNA yang dilakukan. 

Pengukuran kualitas DNA dapat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat bekerja berdasarkan serapan panjang gelombang. DNA mempunyai serapan tertinggi terhadap berkas cahaya pada panjang gelombang 260 nm, sedangkan protein mempunyai serapan tertinggi terhadap berkas cahaya pada panjang gelombang 280 nm sehingga karakteristik tersebut dimanfaatkan untuk mengukur kualitas DNA. Berikut adalah gambaran dari serapan terhadap cahaya dari protein murni, DNA murni dan campuran antara DNA dan protein. Terlihat bahwa puncak serapan DNA murni terjadi pada panjang gelombang 260 nm dan puncak serapan protein murni terjadi pada panjang gelombang 280 nm.

uji kualitas  DNA
Perbandingan scan panjang gelombang  DNA dan protein


Berdasarkan prinsip tersebut, didapatkan rumus untuk menghitung kualitas DNA, yaitu : 

Kualitas DNA = (Panjang gelombang 260 nm)/(Panjang gelombang 280 nm)

Jika hasilnya =
* 1,7-2,0 = kualitas DNA baik.
* < 1,7  = kontaminasi protein
* > 2 = kontaminasi RNA

Baca Juga : Kloning DNA / Gen pada Bakteri dengan Memanfaatkan Enzim Restriksi dan DNA Ligase


Contoh :

Absorbansi hasil pengukuran DNA menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 260 nm adalah 0,106 dan panjang gelombang 280 adalah 0,065. Bagaimana kualitas DNA tersebut?

Jawab :
Kualitas DNA = (Panjang gelombang 260 nm)/(Panjang gelombang 280 nm)
= 0,106/0,065
= 1,6
Hasil dari perhitungan rumus tersebut adalah 1,6. Karena 1,6 <1,7 sehingga sampel DNA yang diukur tersebut terdapat banyak kontaminan yang berupa protein. 

Demikian postingan tentang Uji Kualitas DNA, SEMOGA BERMANFAAT







Load disqus comments

0 komentar