Tujuan Praktikum
Bertujuan untuk
mengamati morfologi jamur secara utuh dengan metode “Henrici’s cultur slide”.
Prinsip Praktikum
Menginokulasikan biakan jamur secara aseptis pada gelas objek yang
telah diberi medium pembenihan kemudian di inkubasi pada suhu kamar selama 5-7
hari.
Dasar Teori
Identifikasi isolat jamur dilakukan melalui dua tahap. Tahap
pertama yaitu pengamatan jamur secara makroskopik yang meliputi pengamatan
terhadap warna dan bentuk koloni. Tahap kedua yaitu, pengamatan secara
mikroskopik yang dilakukan dengan membuat slide kutur yang meliputi pengamatan
terhadap bentuk hifa, bentuk, dan ukuran konidia.
Baca Juga : Jenis-jenis dan Klasifikasi Jamur
Jamur dibagi menjadi 2 yaitu khamir (Yeast) dan kapang (Mold).
Kapang (mold) adalah jamur yang berbentuk filamen.
Kapang
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya
pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti
kapas. Pertumbuhannya mula mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah
timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang
terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang
bercabang yang disebut hifa (tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari
hifa disebut miselium (tunggal = mycelium, Jamak = mycelia).
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri
dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual
dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora
seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil
(diameter 1-10 μm)
dan ringan, sehingga
penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara. Kapang mempunyai
ciri-ciri morfologi yang
spesifik secara makroskopik dan
mikroskopik. Ciri-ciri tersebut dapat
digunakan sebagai identifikasi
dan determinasi.
Pengamatan secara mikroskopik
dapat berupa bersekat atau
tidaknya hifa, bentuk percabangan hifa, stolon, rizoid
, sel kaki badan buah, dasar badan buah, pendukung badan buah, dan bentuk
spora. Berdasarkan ada tidaknya sekat, hifa dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
- Aseptat atau senosit
Hifa berbentuk pipa
panjang kosong tidak mempunyai dinding sekat atau septum.
- Septat dengan sel-sel
uninukleat,
Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel yang berisi
nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori
ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu
ruang ke ruang yang lain.
Setiap ruang pada suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh
suatu membrane sebagaimana halnya pada sel, setiap ruang itu biasanya dinamakan
sel. Hifa seperti ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Hifa
Septat multinukleat, yaitu septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih
dari satu nukleus dalam setiap ruang.
2. Hifa
Septat uninukleat, yaitu hifa mempunyai sekat dan antara dua sekat terdapat
satu inti sel.
Khamir
Khamir atau yeast adalah kategori non-takson
yang mencakup semua fungi uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota. Khamir umumnya berkembang biak baik secara
seksual maupun aseksual. Cara aseksual yaitu dengan bertunas dan fisi (membelah
menjadi duasetelah mitosis). Cara seksual yaitu dengan fusi (penggabungan) dua
sel dengan mating type (tipe perkawinan) yang berbeda, zigot hasil fusi ini
kemudian akan membentuk 4 hingga 8 spora yang kemudian menyebar.
Khamir merupakan jamur uniseluler yang bentuknya beranekaragam,
ada seperti botol, bulat, jeruk, topi, dan lain-lain. Khamir tidak berwarna
(transparan) sehingga untuk pengamatan morfologi khamir, harus diwarnai untuk
lebih memudahkan pengamatan.
Khamir (yeast) merupakan sel tunggal (uniseluler) yang membentuk
tunas dan pseudohifa. Hifanya panjang, dapat bersepta atau tidak bersepta dan
tumbuh di miselium. Yeast memiliki ciri khusus bereproduksi secara aseksual
dengan cara pelepasan sel tunas dari sel induk. Beberapa khamir dapat bereproduksi
secara seksual dengan membentuk aski atau basidia dan dikelompokkan ke
dalam Ascomycota dan Basidiomycota. Dinding sel yeast adalah struktur yang
kompleks dan dinamis dan berfungsi dalam menanggapi perubahan lingkungan yang
berbeda selama siklus hidupnya.
Baca Juga : Karakteristik, Struktur, dan Reproduksi Jamur
Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi,
yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar
1-10 μm. Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena
bentuknya yang bersifat uniseluler. Reproduksi khamir dengan cara pertunasan.
Sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan
dengan kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang
lebih besar.
Alat Dan Bahan
A. Alat
1. Cawan Petri steril
(berisi gelas benda, cover glass, dan kapas)
2. Gelas objek
3. Cover glass
4. Ose jamur (Ent)
5. Lampu spiritus
6. Pinset steril
7. Mikroskop
B. Bahan
1. Medium Sabouraud
Glucose Agar (SGA) + Chloramphenicol
2. Aguadest steril
3. Kapas
4. Biakan murni jamur
Cara Kerja
1. Siapkan cawan Petri
seteril yang berisi gelas objek, cover glass, dan kapas
2. Cairkanlah medium
Sabouraud Glucose Agar (SGA)
3. Teteskanlah 10-15 ose
medium SGA di atas gelas objek secara aseptis, biarkanlah memadat
4. Inokulasikan spora
jamur secara titik pada medium SGA, dengan ose Ent steril
5. Tutuplah inokulum
dengan cover glass secara aseptis
6. Basahilah kapas
steril dengan aquadest steril secara asepti
7. Inkubasi pada suhu
ruang 20-25OC selama 5-7 hari
8. Amatilah morfologi jamur dengan mikroskop
Gambar skematis metode Henrici’s cultur slide untuk mengamati morfolagi jamur secara utuh |
0 komentar