Sahabat, anda pasti ingin tanaman tumbuh subur dan tidak berpenyakitkan. Ini rahasianya :
1.Rotasi tanaman.
Rotasi tanaman adalah pergantian tanaman tiap-tiap musim tanam. Misalkan musim ini lahan ditanami cabai kemudian musim depan lahan ditanami jagung. Tujuan rotasi tanaman adalah meminimalisir gangguan hama maupun penyakit.
Mengapa harus melakukan
rotasi tanaman?
Setiap famili tanaman umumnya memiliki jenis hama dan juga penyakit yang hampir sama juga. Jadi kalau selamanya lahan itu ditanami satu jenis atau satu famili tanaman maka hama dan penyakit akan tetap berada dalam lahan tersebut. Syarat rotasi tanaman adalah pergantian tanamannya tidak boleh satu famili.
Misalnya lahan ditanami tomat terus atau cabai terus maka hama cabai atau tomat akan selalu dilahan itu. Tanaman tomat memiliki jenis hama dan penyakit yang mirip dengan hama dan penyakit tanaman cabe karena keduanya satu famili.
Berbeda jika kita melakukan rotasi tanaman, di musim ini tanaman ditanami cabai dan mungkin terkena serangan antraknosa maka Musim depan kita ganti/rotasi tanaman yang tidak dapat terinfeksi antraknosa, misalnya tanaman jangung. Hal tersebut akan memutus siklus hidup dari antraknosa. Karena ketika ditanami jagung, antraknosa tidak punya inang,sehingga tidak bisa menerusan siklus hidupnya. Sehat jadinya lahan kita.
Kebanyakan petani ketika berkunjung ke kebun orang lain dan melihat tanamannya bagus, hal pertama yang ditanyakan oleh petani tersebut adalah pupuknya apa, dan obatnya apa. Mereka lupa untuk bertanya bagaimana kualitas tanahnya.Padahal kualitas tanah sebenarnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Bagi tanaman, tanah ibarat rumah bagi mereka. Jika rumahnya nyaman, tanaman juga akan nyaman, bahagia dan tumbuh subur.
Ada beberapa cara agar tanaman dapat nyaman, bahagia dan tumbuh subur, yaitu dengan memperbaiki kualitas tanah. Kualitas tanah salah satunya dapat ditingkatkan dengan memberikan pupuk dasar dan pemberian kapur dolomit.
Pemberian kapur dolomit berfungsi untuk menaikkan dan mempertahankan keasaman tanah. Tanaman akan tumbuh optimal pada kisaran pH 6,5-7. Pemberian pupuk kimia yang berlebih dapat menurunkan keasamaan (pH) tanah sehingga tanah perlu ditambahkan kapur dolomit.
Kapur dolomit mengandung unsur kalsium oksida dan juga magnesium oksida dengan kadar yang tinggi sehingga dapat meningkatkan atau menetralkan keasaman tanah bahkan dapat menetralisir racun yang ada di dalam tanah. Kapur dolomit saat ini telah banyak tersedia di toko-toko pertanian.
Selain menggunakan kapur dolomit, Anda juga dapat mengggunakan kapur yang biasa digunakan untuk bangunan. Namun perlu yang perlu diperhatikan, kapur bangunan / kapur gamping hanya mengandung kalsium saja tapi kapur dolomit banyak mengandung kalsium dan juga magnesium. Tentu hasilnya akan lebih baik jika menggunakan kapur dolomit.
Kapur dolomit dapat digunakan untuk memperbaiki tanah karena mampu menaikkan keasaman. Sebelum olah lahan, ada baiknya anda melakukan pengecekan pH tanah. pH tanah dapat dicek dengan menggunakan pH meter tanah. pH meter dapat anda beli di toko online jika tidak tersedia di toko pertanian,
4. Pemberian Kompos atau pupuk Kandang
Jika fungsi kapur dolomit adalah untuk memperbaiki sifat kimia tanah, maka fungsi pupuk kandang atau kompos adalah untuk memperbaiki sifat biologi dan sifat fisik tanah. Memperbaiki sifat fisik artinya tanah memperbaiki teksturnya. Memperbaiki sifat biologi artinya memaksimalkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah pertanian kita.
Mikroorganisme melakukan proses dekomposisi atau pelapukan bahan organik sebagai sumber makanannya. Sebagai timbal balik dari keberadaan mikroorganisme tersebut membuat tanah pertanian kita menjadi subur gembur dan juga kaya akan unsur hara.
Bagi yang belum paham, pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sering kali disebut dengan kohe. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan pupuk kandang atau kohe adalah kotoran hewan tersebut harus di fermentasi terlebih dahulu. Tujuan fermentasi adalah untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terbawa.
Porang tampak tumbuh subur ketika di pupuk kandang |
Bagus mana kotoran ayam dan kotoran sapi jika dijadikan pupuk?
Untuk menjawabnya, perhatikan uraian berikut :
Kotoran ayam itu mengandung 1,72% nitrogen 1,82% fosfor dan 2, 18% kalium sedangkan kotoran sapi ternyata memiliki kadar nitrogen yang lebih tinggi yaitu kisaran 2,04% sementara fosfor dan kalium nya itu lebih rendah yaitu 0,76% dan 0,82% kalium.
Alasan kenapa sih kotoran sapi itu lebih tinggi nitrogennya?
Sapi merupakan hewan pemakan rumput. Rumput pada dasarnya memiliki kandungan nitrogen tinggi sehingga jelas kandungan nitrogen dalam kotoran sapi lebih tinggi daripada kotoran ayam.
Yang perlu diperhatikan
adalah pencernaan sapi tidak bisa mematikan biji-bijian dari rumput sehingga
jika kita mengggunakan kotoran sapi atau kambing, dilahan kita akan banyak
tumbuh rumput. Oleh karena itu sangat disarankan memakai mulsa jika menggunakan
kohe sapi atau kambing.
Pupuk kandang merupakan pupuk yang sangat cocok dipakai sebagai pupuk dasar. Pupuk dasar adalah pupuk yang ditambahkan ketika masa pengolahan lahan. Idealnya saat pengolahan lahan, wajib ditambahkan kapur dolomit dan pupuk kandang / dasar.
Banyak orang yang lupa tidak memperhatikan penggunaan pupuk dasar. Padahal lahan yang diawal pengolahannya menggunakan pupuk dasar mampu menghasilkan tanaman yang subur dan tumbuh bagus. Bahkan saat tanaman pertama telah panen dan ditanami tanaman kedua tanpa oleh lahan, tanaman kedua pun hasilnya masih bagus.
0 komentar