Telomer
Telomer adalah Sekuens DNA yang berulang pada ujung kromosom. Telomer hanya dimiliki oleh sel eukariotik. Sel-sel prokariotik tidak memiliki telomer. Hal Tersebut disebabkan karena sel prokariotik memiliki genom sirkular yang tidak ada ujungnya. Genom sirkular pada prokariot tidak membutuhkan telomer karena struktur genomnya yang sirkular tidak memiliki ujung-ujung kromosom seperti yang terdapat pada kromosom eukariotik yang linier. Dalam genom sirkular, ujung kromosomnya saling berhubungan dan terikat membentuk struktur lingkaran.
Pada prokariotik, replikasi DNA dimulai dari satu titik pada lingkaran genom dan berlanjut hingga bertemu lagi di titik awal. Dengan begitu, genom sirkular dapat mereplikasi dan mempertahankan stabilitas genomnya tanpa membutuhkan telomer. Proses replikasi pada genom sirkular juga lebih sederhana dibandingkan dengan genom linier yang membutuhkan telomer untuk melindungi ujung kromosomnya.
Telomer merupakan urutan DNA yang berulang. Pada manusia contohnya, terdapat 5 nukelotida yaitu TTAGGG yang berulang-ulang hingga 1000 kali.
Telomer Melindungi DNA
Telomer adalah struktur pelindung yang terletak di ujung-ujung kromosom. Setiap kali sel membelah, telomer memendek karena proses replikasi DNA yang tidak sempurna. Jika telomer menjadi terlalu pendek, maka DNA dapat rusak dan menyebabkan masalah kesehatan.
Telomer berfungsi untuk melindungi DNA dengan dua cara utama. Pertama, telomer membantu mencegah kehilangan informasi genetik yang penting pada ujung-ujung kromosom. Kedua, telomer membantu menjaga stabilitas kromosom selama proses replikasi DNA.
Ketika telomer memendek, sel biasanya memasuki masa senescence atau menghentikan pertumbuhan. Namun, beberapa sel seperti sel kanker dapat mengaktifkan enzim telomerase untuk memperpanjang telomer mereka dan memungkinkan pertumbuhan terus berlanjut. Oleh karena itu, penelitian tentang telomer dan telomerase saat ini sedang berkembang sebagai potensi terapi kanker.
Pemendekan Telomer
Mekanisme pemendekan telomer terjadi saat sel membelah dan proses replikasi DNA tidak sempurna. Karena ujung-ujung kromosom tidak dapat direplikasi dengan sempurna pada setiap pembelahan sel, maka telomer di ujung kromosom akan memendek setiap kali sel membelah.
Hal ini terjadi karena enzim DNA polimerase, yang bertanggung jawab untuk mereplikasi DNA, tidak dapat menyalin ujung kromosom yang terletak pada ujung 5' DNA (5' end) dengan sempurna. Akibatnya, setiap kali sel membelah, telomer di ujung kromosom akan memendek sekitar 50-100 pasangan basa DNA.
Proses Pemendekan Telomer |
Pemendekan telomer juga dapat terjadi karena faktor-faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti stres kronis, merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan polusi lingkungan. Hal ini dapat mempercepat pemendekan telomer dan mempercepat penuaan seluler.
Namun, ada juga sel yang dapat menghasilkan enzim telomerase, yang berfungsi untuk memperpanjang telomer. Enzim ini biasanya ditemukan pada sel yang memerlukan pembelahan yang sering, seperti sel embrio dan sel kanker. Pemendekan telomer juga dapat dicegah dengan gaya hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga teratur, dan mengurangi stres.
Telomer Menentukan Umur Sel
Telomer diyakini mempunyai peran penting dalam menentukan umur sel karena setiap kali sel membelah, telomer di ujung kromosom akan menjadi lebih pendek. Hal ini terjadi karena selama proses replikasi DNA, sebagian kecil ujung telomer tidak dapat disalin dengan sempurna. Akibatnya, setiap kali sel membelah, telomer akan menjadi lebih pendek hingga mencapai batas kritis yang menyebabkan sel tidak dapat membelah lagi, atau mengalami apoptosis (kematian sel).
Kondisi ini biasanya terjadi pada sel-sel yang telah berusia lanjut, sehingga telomer juga sering dikaitkan dengan proses penuaan. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa adanya kerusakan pada telomer juga dapat berkontribusi pada terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Proses penuaan sel yang disebabkan oleh pengikisan telomer ini dikenal sebagai teori penuaan oleh pengikisan telomer. Dalam teori ini, semakin pendek telomer, semakin besar kemungkinan sel untuk mengalami penuaan dan gangguan fungsi seluler yang berhubungan dengan penuaan seperti gangguan sistem kekebalan tubuh dan risiko penyakit kronis.
Demikian postingan tentang Telomer Penentu Umur Sel. Semoga bermanfaat.
0 komentar